PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA PITU KABUPATEN PULAU MOROTAI PROVINSI MALUKU UTARA

Angelica L. D. Tambengi, Elisabeth Lintong, Freddy Jansen

Abstract


Pulau Morotai adalah kabupaten definitif baru yang terletak di kepulauan Halmahera, Kepulauan Maluku, Indonesia. Sebagai bagian dari Provinsi Maluku Utara, pulau ini menjadi salah satu pulau paling utara di Indonesia. Pulau Morotai merupakan 1 dari 10 destinasi pariwisata prioritas di Indonesia. Pulau Morotai juga sangat strategis sebagai jalur perdangangan di Indonesia Timur. Bandar Udara Pitu terletak di ibu kota kabupaten dan saat ini tergolong sebagai bandar udara perintis dengan jenis pesawat yang beroperasi ATR 72-500/600 sehingga dianggap perlu untuk dilakukan pengembangan agar wisatawan dapat menjangkau pulau ini lebih cepat.

Perencanaan pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang. Dengan menganalisa data tiga tahun pergerakan pesawat, jumlah penumpang, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Untuk data-data sekunder yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data frekwensi pesawat, data penumpang, data bagasi, dan data CBR digunakan sebagai acuan merencanakan pengembangan bandar udara.

Rencana pengembangan bandar udara Pitu Morotai antara lain: Runway, Taxiway, Apron, Perkerasan landasan, Termial penumpang, Gudang, Area parkir, Marking landasan, dan Perlampuan.

Hasil perhitungan mengacu pada standar International Civil Aviation Organitation (ICAO) dengan pesawat rencana B 737-900 ER, diperoleh ukuran runway 2.800 x 45 meter, taxiway 175 x 25 meter, dan luas apron 285 x 98 meter = 27.930 m2. Tebal perkerasan lentur dengan menggunakan metode Federal Aviation Administration (FAA) adalah 31 inch, dan tebal perkerasan kaku yang diperoleh dengan menggunakan metode Portland Cement Afiation (PCA) adalah 14,5 inch. Luas total gedung terminal 56.250 m2 (sudah termasuk dengan fasilitas pendukung), luas gudang 70 m2, dan luas area parkir 22.500 m2.

 

Kata kunci: Pulau Morotai, Pengembangan Bandar Udara, B 737-900 ER.


Full Text:

PDF