KETAHANAN TARIK CAMPURAN CTRB YANG MENGANDUNG 60% RAP DAN 40% RAM DENGAN SUBSTITUSI MATERIAL POZOLAN TERHADAP SEMEN

Devis Lorens Moningka, Joice E. Waani, Lucia G. J. Lalamentik

Abstract


Kerusakan jalan yang terjadi pada lapis pondasi maka rehabilitasi yang harus dilakukan pada lapis pondasinya. Perbaikan yang sering dikakukan yaitu membongkar lapis pondasi yang rusak lalu menggantinya dengan material agregat batu pecah yang baru tanpa menggunakan bahan pengikat maupun menggunakan bahan pengikat berupa semen lalu dipadatkan. Dalam pelaksanaannya di lapangan, cara ini sering menghadapi tantangan yaitu secara ekonomi memerluka dana yang besar untuk pengadaan material baru, gangguan lingkungan hidup yaitu mengakibatkan daerah quarry, polusi udara dan degradasi lingkngan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka salah satu teknologi daur ulang yaitu CTRB dapat digunakan. Campuran Cemen Treated Recycling Base (CTRB) adalah teknik daur ulang perkerasan jalan untuk lapis pondasi yang memanfaatkan RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) yaitu material agregat yang mengandung aspal dan RAM (Reclaimed Aggregate Mineral) yaitu material agregat yang tidak mengandung aspal yang berasal dari garukan perkerasan yang telah rusak, dicampur kembali lalu distabilisasikan dengan semen. Semen sebagai bahan stabilisa pada campuran CTRB memerluka biaya yang besar. Oleh sebab itu akan disubstitusikan pozolan alam (tras) terhadap semen. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian ITS (Indirect Tensile Strength). Dalam penelitian ini akukan dilpengujian ITS (Indirect Tensile Strength). Variasi semen yang dibuat yaitu 2%, 4%, 6%  terhadap RAP dan RAM dan variasi tras  0%, 15%, 30% terhadap semen. Variasi campuran semen dan tras yaitu 2% PC, 4% PC, 6% PC, 2% PC : 15% Tras, 4% PC : 15% Tras, 6% PC : 15% Tras, 2% PC : 30% Tras, 4% PC : 30% Tras, 6% PC : 30% Tras. Komposisi optimum campuran yang melampaui nilai ITS yaitu campuran CTRB 6% PC : 15 % Tras dan 6% PC : 30% Tras

 

Kata Kunci: CTRB, RAP, RAM, Tras, ITS, Pozzolan


Full Text:

PDF