ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS PEDESTRIAN DI KOTA MANADO (Studi Kasus Jalan Samratulangi – Jalan Suprapto)
Abstract
Jalur pejalan kaki merupakan bagian dari jalan yang berfungsi sebagai ruang sirkulasi bagi pejalan kaki yang terpisah bagi sirkulasi kendaraan, pemisahan tersebut di perlukan bagi keselamatan pejalan kaki. Dilihat dari kecepatannya moda jalan kaki mempunyai kelebihan yaitu kecepatan rendah, sehingga menguntungkan karena dapat mengamati obyek secara detail serta mudah menyadari lingkungan sekitarnya.
Studi ini dilakukan untuk menganalisa tingkat pelayanan jalur pejalan kaki di Kawasan Zero Point Menuju Pelabuhan Manado (Jalan Samratulangi – Suprato). Metode yang yang digunakan untuk menganalisa tingkat pelayanan jalur pejalan kaki adalah metode Greenshields.
Observasi serta menggunakan kuesioner kepada pengguna pedestrian area (trotoar). Dari hasil observasi peneliti menemukan banyaknya hambatan samping dalam hal ini PKL (Pedagang Kaki Lima). Keberadaan PKL sebagai hambatan samping otomatis mempengaruhi karakteristik pedestrian di lokasi penelitian karena memperkecil ruang trotoar yang digunakan pejalan kaki. Pemerintah Kota Manado sebagai pihak yang terkait dalam mengatur ketatakotaan menurut peneliti gagal dalam melaksanakan kewajibannya. Fasilitas kanopi sebagai tempat berteduh pengguna jalan malah dimanfaatkan oleh PKL sebagai lokasi berdagang yang mengambil area pejalan kaki
Dari hasil penelitian, didapat arus (flow)= 15 ped/menit/meter, kecepatan sebesar 0,42m/detik, dan kepadatan sebesar 1,658 m2/pejalan kaki. Menurut Hasil analisa peneliti, standar perencanaan fasilitas pejalan kaki di daerah perkotaan (urban) berada pada tingkat pelayanan D. Agar tingkat pelayanan dapat ditingkatkan maka diperlukan system pengelolaan dalam mengantisipasi arus pejalan kaki yang cenderung meningkat terutama pada jam-jam sibuk dari hari-hari menjelang Hari Raya..
Kata Kunci : Pedestrian, Greenshields, Jalur Pejalan Kaki, Kualitas Pelayanan Jalan