ANALISIS KAPASITAS DAN OPTIMALISASI APRON BANDAR UDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI MANADO

Alfian Andre Victor Paendong, Lucia I. R. Lefrandt, Audie L. E. Rumayar

Abstract


Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado merupakan bandar udara kedua terbesar di pulau Sulawesi setelah Bandar Udara Internasional Hasanuddin Makassar  dan merupakan bandar udara tersibuk ke-18 di Indonesia versi Airport Council Internasional. Bandar udara dengan kode MDC ini terketak di Jalan A.A. Maramis Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Bandar udara ini berjarak 13 km dari pusat kota Manado. PT. Angkasa Pura I (Persero) merupakan pengelola bandar udara ini.

Setiap tahunnya bandar udara ini mengalami peningkatan jumlah pergerakan baik penumpang maupun pesawat. Pada tahun 2018, pergerakan penumpang mencapai 2.747.441 penumpang dengan pergerakan pesawat mencapai 25.914 pesawat dan setiap harinya bandar udara ini melayani rata-rata 75-80 penerbangan perhari. Peningkatan jumlah pergerakan yang terjadi secara otomatis akan mempengaruhi kapasitas setiap fasilitas yang dioperasikan didalam bandar udara salah satunya apron. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap fasilitas bandar udara dalam hal ini apron.

 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah pergerakan pada saat jam puncak, kapasitas apron dan jumlah kebutuhan parking stand baik pada tahun eksisting (2018) maupun pada tahun rencana yaitu tahun 2023 dan 2028, dengan data pesawat yang digunakan yaitu pesawat Boeing 737-400 sebagai pesawat rencana terbesar bandar udara. Peramalan jumlah pergerakan pesawat dilakukan menggunakan Metode Trend Linier dengan data pergerakan pesawat selama 5 tahun terakhir (2014-2018)  yang diperoleh dari PT. Angkasa Pura I (Persero). Pola rasio jam puncak pada tahun eksisting diperoleh dengan menggunakan Metode Pignataro dan kemudian ini digunakan untuk mengetahui jumlah pergerakan pesawat pada tahun rencana dengan mengalikan pola rasio yang didapat dengan jumlah pergerakan pesawat tahunan hasil dari peramalan. Hasil yang didapat selanjutnya dibandingkan dengan kapasitas apron eksisting dan dianalisa apakah kapasitas apron masih bisa melayani pergerakan pesawat tahun rencana atau tidak.

Dari hasil analisis yang dilakukan, kapasitas apron pada tahun eksisting masih mampu melayani pergerakan pesawat yang ada, namun pada tahun rencana kapasitas apron sudah terlampaui. Jumlah pergerakan pesawat pada saat jam puncak di tahun rencana sudah melebihi kapasitas apron yang ada. Untuk itu perlu dilakukan langkah optimalisasi apron guna meningkatkan kapasitas apron agar bisa melayani pergerakan pesawat pada tahun rencana. Langkah yang bisa dilakukan yaitu menambah parking stands dengan perluasan apron. Penambahan jumlah parking stand yang dibutuhkan untuk tahun rencana 5 tahun (2023) adalah dari 16 parking stands yang ada ditambah 3 parking stands dan untuk tahun rencana 10 tahun (2028) diperlukan penambahan 7 parking stands.

 

Kata kunci: Bandar Udara, Peramalan, Metode Pignataro, Optimalisasi.


Full Text:

PDF