PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA DOMINE EDUARD OSOK DI SORONG, PAPUA BARAT
Abstract
Kota Sorong adalah salah satu dari 11 Daerah tingkat II di Provinsi Papua Barat. Kota Sorong merupakan 1 dari 10 destinasi pariwisata prioritas di Indonesia. Kota Sorong juga sangat strategis sebagai jalur perdangangan di Indonesia Timur. Letak Bandar Udara Domine Eduard Osok Sangat Strategis karena berada pusat Kota Sorong. Pada saat ini Bandar Udara Domine Eduard Osok masih melayani pesawat A320 dan B737-900 ER. Untuk mengantisipasi peningkatan pengguna jasa transportasi, bandara ini perlu dikembangkan dengan pesawat yang lebih besar yaitu A321-200. Perencanaan pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang dengan menggunakan analisa regresi. Penyusunan Tugas Akhir ini menggunakan metode survey dan research. Perencanaan ini menggunakan data sekunder dan data peramalan selama 15 tahun kedepan dengan menggunakan 3 metode, yaitu trend linier, logaritma dan eksponensial dengan menganalisa data lima tahun pergerakan pesawat, jumlah penumpang, bagasi dan cargo. Dari hasil analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Data-data sekunder yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data frekwensi pesawat, data penumpang, data bagasi, digunakan sebagai acuan merencanakan pengembangan bandar udara.
Untuk pengembangan Bandar Udara Domine Eduard Osok yang akan direncanakan adalah Apron, Terminal penumpang, Gudang, Area parkir, Marking landasan, dan Perlampuan.
Hasil perhitungan yang mengacu pada standar International Civil Aviation Organitation (ICAO) dengan pesawat rencana Airbus 321-200, diperoleh luas apron 55.650 m2. Luas total gedung terminal 226.738 m2 (sudah termasuk dengan fasilitas pendukung), luas gudang 2.533,3589 m2, dan luas area parkir 37.265,8 m2.
Kata Kunci: Kota Sorong, Pengembangan Bandar Udara, Airbus 321 – 200