ANALISIS GELOMBANG KEJUT PADA LENGAN PERSIMPANGAN BERSINYAL (STUDI KASUS: JL. SAM RATULANGI – JL. BABE PALAR)
Abstract
Pergerakan kendaraan di persimpangan adalah permasalahan transportsi yang paling sering dijumpai. Lampu lalu lintas merupakan sarana lalu lintas yang digunakan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada persimpangan. Selain itu lampu lalu lintas juga membantu untuk mengurangi terjadinya kecelakaan. Lampu lalu lintas juga dapat menjadi pengaruh terjadinya kemacetan akibat lamanya fase lampu lalu lintas berwarna merah, seperti yang terjadi di persimpangan bersinyal Jl. Sam Ratulangi - Jl. Babe Palar pada lengan yang akan kearah rike yang sering terjadi antrian kendaraan yang disebabkan oleh lampu lalu lintas.
Nilai panjang antrian diperoleh dengan menggunakan metode Analisis Gelombang Kejut. Data yang diambil langsung di lapangan seperti, volume, kecepatan kendaraan dan durasi lampu lalu lintas. Lalu kemudian data yang diperoleh dihitung nilai kepadatan untuk mencari model matematis antara volume, kecepatan dan kepadatan. Model yang digunakan adalah Greenshield, Greenberg, dan Underwood, model yang akan terpilih adalah yang memiliki angka koefisien determinasi ( ) tertinggi dan memiliki kriteria yang tepat.
Model yang terpilih untuk menghitung gelombang kejut adalah model Greenshield dengan nilai adalah 0.8037 pada hari sabtu, 18 Januari 2020 dengan hubungan kecepatan dan kepadatan S= 58,987 – 0,8406 D , hubungan volume dan kepadatannya adalah V = 58,987 – 0,8406, dan hubungan volume dan kecepatannya adalah V = 67,793 – 1,189. Nilai gelombang kejut yang diperoleh untuk gelombang kejut bergerak mundur dalah -16.022 km/jam ; gelombang kejut mundur pemulihan adalah -28.4935 km/jam dan gelombang kejut gerak maju adalah 12.471 km/jam. Pengaruh lampu lalu lintas dengan siklus lampu lalu lintas berwarna merah selama 55 detik yang membuat panjang antrian maksimum kendaraan sepanjang 324,359 meter.
Kata Kunci: Lampu Lalu Lintas, Persimpangan Bersinyal, Gelombang Kejut, Greenshield