KUAT TARIK BELAH BETON GEOPOLYMER BERBASIS ABU TERBANG (FLY ASH)

Andre Kusuma Putra, Steenie E. Wallah, Servie O. Dapas

Abstract


Beton yang tersusun dari komposisi utama agregat kasar, agregat halus, air, dan Semen Portland (SP) menjadi material yang sangat penting dan banyak digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur, namun dalam proses produksi Semen Portland terjadi pelepasan karbon dioksida (CO2) yang cukup besar ke atmosfir yang dapat merusak lingkungan, untuk itu diperlukan material lainnya sebagai pengganti Semen Portland untuk digunakan pada pembuatan beton. Beton Geopolymer merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah penggunaan semen yang kurang ramah lingkungan dalam proses produksinya. Dalam penelitian ini beton geopolymer dibuat tanpa menggunakan semen sebagai bahan pengikat, dan sebagai pengganti digunakan abu terbang (fly ash) yang mengandung silika dan alumina yang akan bereaksi dengan cairan alkalin untuk menghasilkan bahan pengikat (binder).

Pada penelitian ini kuat tarik beton pada umur tujuh hari diuji melalui tes kuat tarik belah. Material yang digunakan adalah abu terbang (fly ash) asal PLTU Amurang, sodium silikat, sodium hidroksida dengan konsentrasi 8M, dan Superplastisizer Viscocrete-10. Benda uji yang digunakan adalah silinder ukuran 10/20 cm, dengan metode curing menggunakan oven dengan variasi curing time 4, 8, 12, dan 24 jam masing-masing 6 sampel.

Nilai maksimum rata-rata kuat tarik belah beton geopolymer berbasis fly ash dalam penelitian ini sebesar 1,685 MPa didapatkan pada variasi curing time 24 jam menggunakan oven dengan umur saat tes 7 hari. Dan jika dibandingkan dengan kuat tekannya menghasilkan nilai . Dari variasi curing time tersebut dapat dilihat bahwa semakin lama curing time maka semakin besar kuat tarik yang dihasilkan.

Kata kunci: beton geopolymer, fly ash, beton ramah lingkungan, kuat tarik belah, curing time


Full Text:

PDF