PEMANFAATAN TAILING SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL PADA SEMEN DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK LENTUR ( Studi Kasus : Tailing dari Ratatotok, Minahasa Tenggara )

Ivonne Jeanette Rosalina Sondakh, Marthin D. J. Sumajouw, Ronny Pandaleke, Servie O. Dapas

Abstract


Beton adalah materi bangunan yang paling banyak digunakan saat ini, seperti pembuatan bangunan bertingkat, pembuatan saluran, pondasi, serta bendungan. Beton merupakan suatu bahan komposit yang dibentuk dari agregat halus, agregat kasar, semen dan air. Tailing merupakan limbah pengolahan tambang emas yang selalu menjadi masalah yang sangat kompleks yaitu mengenai lokasi pembuangan limbah tersebut dan dampak bagi lingkungan sekitar. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diambil tailing sebagai tambahan sebagai pada semen.

Dalam penelitian ini diselidiki  pengaruh penambahan tailing pada semen terhadap sifat mekanik beton yaitu kuat tekan dan kuat tarik lentur. Kadar tailing yang digunakan adalah 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dari berat semen. Pengujian kuat tekan dilakukan menggunakan benda uji silinder 10/20 yang dilakukan pada umur 3, 7, 14, 28 hari dan pengujian kuat tarik lentur dilakukan menggunakan benda uji balok 10/10/50 yang dilakukan pada umur 28 hari. Perawatan yang dilakukan yaitu perendaman dalam air.

Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar prosentase tailing yang ditambahkan pada semen maka kuat tekan dan kuat tarik belah semakin rendah. Kuat tekan paling tinggi yang dicapai pada kondisi tailing 0% atau beton normal yaitu 26, 51 MPa dan kuat tarik belah paling tinggi dicapai pada kondisi beton normal 6, 49 MPa.

Kata kunci:      Beton, beton tailing, tailing, kuat tekan, kuat tarik belah

Full Text:

PDF