KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM BIROKRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

Rizka P.A.D. Sorongan, Sarah Sambiran, Michael Mantiri

Abstract


Abstrak

Pemikiran yang berkembang di masyarakat bahwa kaum perempuan tidak patut dan layak memposisikan diri sebagai penentu kebijakan atau pengambilan keputusan di sektor publik, telah mengakibatkan terjadinya marginalisasi kaum perempuan untuk turut mengambil bagian dalam birokrasi pemerintahan, amat terlebih menjadi pemimpin di pemerintahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepemimpinan perempuan dalam birokrasi pemerintahan yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dengan menggunakan teknik kualitatif dimaksudkan untuk lebih menggalih secara mendalam masalah yang di teliti.
Dengan mengikuti prinsip persamaan hak dalam segala bidang, maka baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hak atau kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terikat dengan sifat kodrati, agama, dan adat istiadat. Maknanya adalah walaupun seorang perempuan telah menjadi pemimpin tertinggi pada satu lembaga pemerintah, namun ia tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kewajibannya sebagai ibu dan istri, yaitu melahirkan, mendidik, mengurus anak, mengabdi kepada suami dan fungsi-fungsi lainnya merupakan kodrat seorang perempuan.
hal-hal yang dapat menjadi kendala bagi pemimpin perempuan dalam pemerintahan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara adalah ketidakmampuan mengatur waktu, tingkat pendidikan, kurang percaya diri, umur, dan lemahnya fisik perempuan, begitu pula dengan faktor keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan kerja, ajaran agama, dan adanya tekanan dari pihak lain.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Perempuan, Birokrasi.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.