HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA TEKNISI DI PT. EQUIPORT INTI INDONESIA BITUNG
Abstract
Latar Belakang: Kelelahan kerja dan stres kerja merupakan masalah dalam kesehatan kerja. Kelelahan kerja dan stres kerja dapat menyebabkan terjadinya penyakit dan kecelakaan kerja. Banyak faktor yang mempengaruhi Kelelahan kerja dan stres kerj. Beberapa faktor tersebut ialah lingkungan kerja, beban kerja, jenis kelamin, usia, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan antara kelelahan kerja dengan stres kerja pada teknisi di PT. Equiport Inti Indonesia Bitung. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian obeservasional. PT. Equiport Inti Indonesia Kota Bitung adalah tempat penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan pada Febuari-Oktober 2020. Terdapat 36 pekerja yang dipilih untuk jadi responden di penelitian ini. Dalam penelitian ini memliki 2 variabel yaitu kelelahan dan stres kerja. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Subjective Self Rating Test (SSRT) dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) Jepang dalam pengukuran kelelahan kerja dan kuisioner NIOSH Generic Job Stress dalam mengukur tingkat stres kerja, kamera, dan alat tulis menulis. Penganalisisan data akan dilaksanakan secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian: Penelitian ini memaparkan hasil bahwa para responden semuanya laki-laki, sebagian besar berumur < 30 tahun, dan berpendidikan SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para responden sebagian besar terdistribusi pada kelelahan kerja sedang dan stress kerja rendah. Penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson dengan nilai signifikan (p value) sebesar 0,000 (p< 0,05) yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan kerja dengan stres kerja. Selain itu diperoleh nilai kekuatan hubungan (angka koefisien korelasi) sebesar 0,682 yang artinya kedua variabel ini memiliki hubungan yang kuat dan arah hubungan positif dimana semakin tinggi kelelahan kerja maka akan diikuti dengan semakin tingginya stres kerja atau sebaliknya. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa kelelahan kerja memiliki hubungan dengan stress kerja dimana semakin tinggi kelelahan kerja maka akan diikuti oleh tingginya stres kerja atau sebaliknya yang tedapat pada teknisi di PT. Equiport Inti Indonesia Bitung. Oleh karena itu, perlu diadakannya upaya pengendalian dan pencegahan kelelahan kerja dan stres kerja oleh pekerja maupun pihak manajemen perusahaan.
Kata Kunci: Stres Kerja, Kelelahan Kerja, Teknisi
ABSTRACT
Background: Fatigue and work stress are problems in occupational health. Fatigue and work stress can cause occupational diseases and accidents. Many factors influence work fatigue and work stress. Some of these factors is the work environment, workload, gender, age, and others. The purpose of this study was to analyze the relationship between work fatigue and work stress on technicians at PT. Equiport Inti Indonesia Bitung. Research Methods: This study used an obeservational research design. PT. Equiport Inti Indonesia Bitung is where the research was conducted. The research was conducted in February and October 2020. There are 36 workers were selected to be the respondents in this study. In this study, there are 2 variables, namely fatigue and work stress. The instruments used were questionnaires Subjective Rating Self Test (SSRT) of the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) Japan in the measurement of fatigue and NIOSH questionnaire Generic Job Stress in measuring the level of work stress, camera, and stationery. Analyzing data will be carried out using univariate and bivariate. Research Result: This study describes the results that respondents were all male, mostly aged <30 years, and high school educated. The results showed that the respondents mostly distributed moderate work fatigue and low work stress. This study using Pearson correlation test with significant values (Sig. 2-tailed) of 0.000 and is smaller than the p-value (p <0.05), which means there is a significant relationship between work fatigue with job stress with strong ties power level (figure The correlation coefficient is 0.682 **) and the two variables are unidirectional (value towards a positive relationship), which means the higher the fatigue it will be followed with higher job stress or vice versa. Conclusin: This study concludes that work fatigue has a relationship with work stress where the higher the work fatigue will be followed by high work stress or vice versa which is found in technicians at PT. Equiport Inti Indonesia Bitung. Therefore, it is necessary to carry out efforts to control and prevent work fatigue and work stress by workers and company management.
Keywords: Work Fatigue, Job Stress, Technician.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.