ISOLASI BAKTERI ENDOFIT SIMBION DARI SPONS Stylissa sp. DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SERTA IDENTIFIKASI SECARA MOLEKULER MENGGUNAKAN GEN 16S rRNA
Abstract
ABSTRACT
Sponges are porous animals that are filter feeders and they become a habitat for microorganisms to nest in their bodies. The result of the symbiosis between sponges and microorganisms, especially in bacteria is the ability of the sponge to produce bioactive compounds. One of the potentials derived from these bioactive compounds is antibacterial. This study aims to isolate and test the antibacterial activity of the endophytic symbiont bacteria Stylissa sp., as well as to carry out molecular identification using the 16S rRNA gene of symbiont bacteria isolates that show the greatest antibacterial power. Three isolates of endophytic symbiont bacteria were successfully obtained through the purification stage. Each isolate was coded E1, E2, and E3. With the average inhibition zone against Escherichia coli bacteria, E1 (7.26 mm) is in the moderate category, E2 (5.42 mm) is in the moderate category and E3 (0.96 mm) is in the weak category. While the antibacterial power against Staphylococcus aureus bacteria, E1 (10.26 mm) in the moderate category, E2 (2.10 mm) in the moderate category, and E3 (0.17 mm) in the weak category. The endophytic bacteria that have the greatest antibacterial power is in isolate E1 which is based on molecular analysis using the 16S rRNA gene identified as Bacillus cereus bacteria.
Keywords: Stylissa sp. Sponge, endophytic symbiont bacteria, antibacterial activity, molecular identification, 16S rRNA Gene
ABSTRAK
Spons adalah hewan berpori yang bersifat filter feeder sehingga menjadi habitat bagi mikroorganisme untuk bersarang di dalam tubuhnya. Hasil dari simbiosis antara spons dan mikroorganisme dalam hal ini bakteri yaitu kemampuan spons dalam menghasilkan senyawa bioaktif. Salah satu potensi yang berasal dari senyawa bioaktif tersebut adalah antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan melakukan pengujian aktivitas antibakteri dari bakteri simbion endofit spons Stylissa sp., serta melakukan identifikasi secara molekuler menggunakan gen 16S rRNA terhadap isolat bakteri simbion yang menunjukkan daya antibakteri terbesar. Sebanyak 3 isolat bakteri simbion endofit berhasil diperoleh melalui tahap purifikasi. Masing-masing isolat diberi kode E1, E2, dan E3. Dengan rata-rata zona hambat terhadap bakteri Escherchia coli yaitu, E1 (7,26 mm) termasuk kategori sedang, E2 (5,42 mm) termasuk kategori sedang, E3 (0,96 mm) dengan kategori lemah. Sedagkan daya antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus yaitu, E1 (10,26 mm) dengan kategori sedang, E2 (2,10 mm) termasuk kategori sedang, dan E3 (0,17 mm) pada kategori lemah. Bakteri endofit yang memiliki daya antibakteri terbesar yaitu isolat E1 yang berdasarkan analisis secara molekuler dengan menggunakan gen 16S rRNA teridentifikasi sebagai Bacillus cereus.
Kata kunci: Spons Stylissa sp., bakteri simbion endofit, aktivitas antibakteri, identifikasi molekuler, gen 16S rRNA.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35799/pha.10.2021.32750
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 PHARMACON
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Publisher : | Cooperation With : |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.