UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KUMIS KUCING (Ortosiphon aristatus (Blume) Miq.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN
Abstract
ABSTRACT
Kumis kucing leaves (Ortosiphon aristatus (Blume) Miq) contain flavonoid compounds, namely sinensetin, eupatorine, 3'-hydroxy-5,6,7,4'-tetramethoxyflavone and rosmarinic acid which have analgetic effects. This study aims to determine the analgetic effect of the ethanol extract of kumis kucing leaves at different doses, such as at doses of 5 mg/200gBW rats, 10 mg/200gBW rats and 20 mg/200gBW rats. This study employed a laboratory experimental research design using Rattus norvegicus. Analgetic effect was tested using the heat stimulation method which utilized a hot plate with a temperature of 55℃. The response observed was in the form of licking the hind legs or jumping from before giving the test material to after giving the test material for 30, 60, 90 and 120 minutes, respectively. The results demonstrated that the ethanol extract of the kumis kucing leaves had better analgetic activity than the negative control at doses of 5 mg/200gBW rats, 10 mg/200gBW rats, and 20 mg/200gBW rats. According to the results of statistical data analysis with One Way Anova and followed by the LSD test with a 95% confidence level, it showed that the ethanol extract of the cat's whisker leaves had an analgetic effect. Where the best dose among the three doses was doses of 4.125 mg/165gBW rats.
Keywords: Analgetic, Kumis Kucing Leaves (Ortosiphon aristatus (Blume) Miq), Rattus norvegicus
ABSTRAK
Daun kumis kucing (Ortosiphon aristatus (Blume) Miq.) mengandung senyawa flavonoid yaitu sinensetin, eupatorine, 3’-hydroxy-5,6,7,4’-tetramethoxyflavone dan asam rosmarinik yang memiliki efek analgetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek analgetik pada ekstrak etanol daun kumis kucing dengan dosis berbeda-beda yaitu dengan dosis 5 mg/200gBB tikus, 10 mg/200gBB tikus dan 20 mg/200gBB tikus. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan hewan uji tikus putih jantan. Pengujian efek analgetik dilakukan dengan metode rangsangan panas menggunakan hot plate dengan suhu 55℃. Respon yang diamati berupa gerakan menjilat kaki belakang atau melompat dari sebelum pemberian bahan uji hingga sesudah pemberian bahan uji dengan waktu berturut-turut 30, 60, 90 dan 120 menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun kumis kucing dengan dosis 5 mg/200gBB tikus, 10 mg/200gBB tikus dan 20 mg/200gBB tikus menunjukkan aktivitas analgetik lebih baik dibandingkan kontrol negatif. Dari hasil analisis data secara statistika dengan One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kumis kucing memiliki efek analgetik. Dimana dosis terbaik diantara ketiga dosis tersebut ialah dosis 5 mg/200gBB tikus.
Kata kunci: Analgetik, Daun Kumis Kucing (Ortosiphon aristatus (Blume) Miq), Rattus norvegicus)
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35799/pha.10.2021.37413
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 PHARMACON
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Publisher : | Cooperation With : |
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.