Karakteristik Mekanik Beton Geopolimer Dengan Perawatan Suhu Ruangan (Ambient Curing)
Abstract
Saat ini bangunan merupakan suatu bagian yang sangat penting bagi kelangsungan hidup umat manusia, oleh karena itu para insinyur teknik sipil mendesain konstruksi bangunan yang kuat dan tahan terhadap segala bentuk perubahan lingkungan serta berbiaya murah. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, bangunan serta strukturnya berkembang lebih bervariasi dan lebih inovatif, serta sekarang ini kebanyakan bangunan menggunakan struktur beton bertulang. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh beton bertulang lebih kuat secara struktur dan bahannya mudah diperoleh dipasaran.
Geopolymer merupakan bahan yang ramah lingkungan, karena menggunakan bahan – bahan buangan industry serta proses pembuatan beton geopolymer tidak terlalu memerlukan enegi yang besar, jika di bandingkan dengan proses pembuatan semen Portland yang memerlukan suhu hingga 800 derajat Celsius. Beton geopolymer dapat dibuat dengan pemanasan suhu ruagan kurang lebih 25 derajat Celsius selama satu hari penuh, karena hal terebut beton geopolymer merupakan salah satu solusi beton yang mampu menurunkan emisi gas rumah kaca (karbondioksida). Berdasarkan hal – hal yang dibahas sebelumnya, maka dapat dipahami bahwa penelitian tentang beton geopolymer merupakan suatu keharusan. Dalam melaksanakan penelitian beton geopolymer yang menggunakan fly ash disubtitusi dengan kapur dan semen dengan persentase 2.5%,5%, dan 10% pada perawatan suhu ruangan (ambient curing). Dengan menghitung persentase kenaikan kekuatan beton.dan dapat disimpulkan bahwa semakin bertambahnya persentase subtitusi maka semakin tinggi pula kenaikan kuat tekan beton.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.