Tinjauan Pengaruh Pasang Surut Terhadap Pola Arus Di Teluk Amurang, Sulawesi Utara

Tommy Jansen

Abstract


Angin, pasang surut dan efek debit sungai secara luas menyebabkan terjadinya arus pantai. Kekuatan dari arus pasang surut, runoff aliran sungai, kondisi meteorologi, konfigurasi dari pada garis pantai, kedalaman air serta keadaan topografi, adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sirkulasi air di pesisir. Umumnya arus merupakan aliran dari massa air yang disebabkan oleh angin, perbedaan dalam density air laut atau pergerakan pasang surut. Keberadaan arah arus pasang surut di daerah pesisir Teluk Amurang diteliti dengan menggunakan computer model tools dari model hidrodinamik dengan menghitung arus serta kecepatannya. Lokasi studi bertempat di Teluk Amurang sebagai bagian dari Provinsi Sulawesi Utara dengan posisi geografis sekitar    1012’16.16” N-124027’04.33”E sampai 1015’43.80” N-124032’01.06”E. Data bathimetri dan pasang surut yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari Indonesian Coastline Environmental map tahun 1995 dengan skala 1:50.000 dari BIG (Badan Informasi Geospasial) serta data satelit dari Google Earth tahun 2018 dan LANTAMAL Manado, data angin diperoleh dari BMKG Bitung. Waktu simulasi diambil pada 25 November sampai 23 Desember 2016 sebagai musim basah serta 25 Mei sampai 23 Juni 2016 sebagai musim kering. Analisis tools menggunakan MIKE3 Hidrodinamik mode. Pola arus memainkan peranan penting didalam proses transport sedimen, sehingga studi pola arus juga menjadi penting. Hasil dari pada studi ini menunjukkan pasang-surut yang terjadi di area Teluk Amurang menentukan arah arus yang masuk ke teluk. Tanpa memperhitungkan pengaruh angin, dari hasil simulasi diperoleh arah arus dekat pesisir ke arah Timur,Tenggara dan Barat Daya dengan kecepatan rata-rata 0,16 m/dt.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.