Pengaruh Penggunaan Bahan Tambahan Geopolimer Berbasis Fly Ash Sebagai Substitusi Parsial Bahan Pengikat Semen Terhadap Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton
Abstract
Beton menggunakan campuran semen dan air sebagai bahan pengikat agregat penyusunnya. Sayangnya, proses produksi semen turut menyumbang emisi karbondioksida yang besar sehingga pembuatan beton tidak bersifat ramah terhadap lingkungan. Oleh karena itulah, penelitian ini diadakan dengan mengganti bahan pengikat semen sampel beton secara parsial dengan pasta geopolimer berbasis abu terbang atau fly ash yang merupakan bahan pengikat beton geopolimer. Hasil dari analisa data pengujian menunjukkan bahwa beton konvensional memiliki nilai kuat tekan tertinggi dibandingkan dengan beton yang menggunakan substitusi parsial pasta geopolimer, yaitu rata-rata sebesar 20.75 MPa untuk sampel usia 7 hari dan rata-rata sebesar 26.65 untuk untuk sampel usia 28 hari. Beton konvensional memiliki nilai modulus elastisitas yang paling tinggi, yaitu sebesar 21360.42 MPa untuk usia 7 hari dan 23664.18 MPa untuk usia 28 hari. Perhitungan dengan rumus SNI 1 dan 2 dimodifikasi agar hasilnya lebih mendekati hasil dari pengujian laboratorium. Rumus hasil modifikasi tersebut adalah Ec = 1285 f’c untuk beton usia 7 hari dan Ec = 1190 f’c untuk beton usia 28 hari. Apabila berat volume beton turut diperhitungkan, maka rumusnya adalah Ec = wc1.50.013f’c untuk beton usia 7 hari dan Ec = wc1.50.012f’c untuk beton usia 28 hari.
Kata kunci – beton, geopolimer, kuat tekan, modulus elastisitas
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.