INDIVIDUAL ATTITUDE TERHADAP KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN BRT
Abstract
Bus Rapid Transit (BRT) merupakan suatu sistem bus yang cepat, aman dan tepat waktu sebagai suatu sistem transportasimasal yang terjadwal. Aplikasi BRT di Indonesia telah di lakukan di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Batam, Manado. BRT di Indonesia kurang sukses sehingga perlu adanya suatu studi yang menggambarkan
attitude individu sebagai suatu kecenderungan psikologis terhadap suatu entitas yang diungkapkan melalui evaluasi derajat kesukaan/dukungan dan ketidaksukaan/penolakan terhadap BRT. Metodologi : identifikasi variabel terhadap pasangan moda sepeda motor dengan BRT, angkutan umum dengan BRT, kendaraan pribadi dengan BRT dengan menggunakan Stated Preference (SP) untuk mendapatkan item variable. Pilot survey menentukan data yang akan dipakai untuk SP, melalui proses screening menghasilkan SP variable dan mengukur acceptability . Variabel terpilih diproses melalui causal model melihat hubungan timbal balik masing-masing variable yang selanjutnya akan dilakukan suatu main survey. Survey dilakukan dengan metode home interview melalui wawancara menggunakan formulir dengan coverage area sepanjang rute
BRT yang dioperasikan dengan jarak 400 meter di sebelah kiri dan kanan rute eksisting. Estimasi model menggunakan Structural Equation Model (SEM) sehingga akan diperoleh kecenderungan tingkat penerimaan BRT melalui angka r dan tingkat signifikansinya. Expected result memodelkan attitude seseorang terhadap keberhasilan dan kegagalan BRT dan hasilnya diimplementasikan dalam bentuk segmentasi pengguna BRT.
Kata kunci : attitude, BRT
attitude individu sebagai suatu kecenderungan psikologis terhadap suatu entitas yang diungkapkan melalui evaluasi derajat kesukaan/dukungan dan ketidaksukaan/penolakan terhadap BRT. Metodologi : identifikasi variabel terhadap pasangan moda sepeda motor dengan BRT, angkutan umum dengan BRT, kendaraan pribadi dengan BRT dengan menggunakan Stated Preference (SP) untuk mendapatkan item variable. Pilot survey menentukan data yang akan dipakai untuk SP, melalui proses screening menghasilkan SP variable dan mengukur acceptability . Variabel terpilih diproses melalui causal model melihat hubungan timbal balik masing-masing variable yang selanjutnya akan dilakukan suatu main survey. Survey dilakukan dengan metode home interview melalui wawancara menggunakan formulir dengan coverage area sepanjang rute
BRT yang dioperasikan dengan jarak 400 meter di sebelah kiri dan kanan rute eksisting. Estimasi model menggunakan Structural Equation Model (SEM) sehingga akan diperoleh kecenderungan tingkat penerimaan BRT melalui angka r dan tingkat signifikansinya. Expected result memodelkan attitude seseorang terhadap keberhasilan dan kegagalan BRT dan hasilnya diimplementasikan dalam bentuk segmentasi pengguna BRT.
Kata kunci : attitude, BRT
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.