Effect of Red Bajakah Tampala Flavonoid Concentration as Antibacterial on Bacillus subtilis

Penulis

  • Devika Khoirul Hafifah Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta 55281, Indonesia
  • Suparno Suparno Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta 55281, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35799/jis.v23i2.49392

Kata Kunci:

Bacillus subtilis, decoctation, flavonoids, red bajakah tampala

Abstrak

Bajakah tampala merah (Spatholobus littoralis Hassk.) adalah salah satu jenis bajakah yang dimanfaatkan masyarakat Dayak sebagai obat tradisional. Akar bajakah tampala merah mengandung senyawa kimia yaitu flavonoid yang memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi flavonoid ekstrak akar bajakah tampala merah terhadap daya hambat bakteri Bacillus subtilis dan lamanya waktu bertahan. Ekstrak akar bajakah diperoleh dengan metode dekoktasi. Kandungan flavonoid yang terdapat pada ekstrak bajakah ditentukan dengan metode spektrofotometri visible. Ukuran partikel ditentukan dengan Particle Size Analyzer (PSA) dan daya hambatnya diuji dengan teknik Kirby Bauer. Sebagai upaya untuk mengidentifikasi ekstrak akar bajakah telah dilakukan pengukuran massa jenis, viskositas, dan indeks bias. Hasil uji dengan metode spektrofotometri visible diketahui bahwa sampel memiliki konsentrasi flavonoid sebesar 16,28 ppm. Sedangkan hasil uji PSA diperoleh ukuran partikel ekstrak bajakah sebesar 94,6 nm. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa diameter zona bening meningkat dari (6,23 ± 0,03) mm hingga (7,18 ± 0,06) mm sesuai dengan peningkatan konsentrasi flavonoid dari 10 ppm hingga 30 ppm. Kemampuan ekstrak bajakah bertahan dalam menghambat bakteri bervariasi dari 48 jam hingga 72 jam. Hasil pengukuran massa jenis, viskositas, dan indeks bias adalah (0,960  0,002) gram/cm3, (0,890  0,010) , dan 1,3350  0,0005 secara berurutan.

Kata kunci: Bajakah tampala merah; Bacillus subtilis; dekoktasi; flavonoid

Referensi

Adawiyah, R., Maimunah, S., & Rosawanti, P. (2019). Keanekaragaman Tumbuhan Potensi Obat Tradisional di Hutan Kerangas Pasir Putih KHDTK UM Palangkaraya. Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR), 2(1), 71–79.

Armayani, M. (2013). Pengaruh Iradiasi Gamma terhadap Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) pada Bakteri Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta.

Atun, S. (2014). Metode Isolasi dan Identifikasi Struktural Senyawa Organik Bahan Alam. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, 8(2), 53–61.

Brooks, Geo F., Butel, J.S., & Morse, S.A. (2005). Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika, Jakarta.

Deviyanti, S. (2019). Potensi Antimikroba Photo Activated Disinfection terhadap Enterococcus faecalis pada Perawatan Saluran Akar Gigi. Cakradonya Dental Journal, 11(1), 13–22.

Dhuha, S., Bodhi, W., & Kojong, N. (2016). Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun lamun (Syiringodium isoetifolium) terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Pharmacon, 5(1), 231–237.

Dwiyanti, R.D., Muhlisin, A., & Lutpiatina, L. (2018). Efektivitas air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Jurnal Skala Kesehatan, 9(2).

Fakhrurrozi, M., & Subrata, I.M. (2021). Gambaran Penderita Diare pada Balita di UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Barat Periode Juni-November Tahun 2019. Archive Community Health, 8(3), 398–408.

Fitriani, E.S., & Saputra, S.H. (2020). Karakteristik Tanaman Akar Bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) dari Loakulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Riset Teknologi Industri, 14(2), 365–376.

Hamida, F. (2021). Aktivitas antibakteri ekstrak kasar bakteriosin termofilik yang dihasilkan oleh Pediococcus pentosaceus terhadap Salmonella enteritidis dan Enterococcus casseliflavus. Sainstech Farma, 14(1), 59–62.

Hasna, L.Z., Sehkhaemi, P., & Aviciena, M.A. (2021). Review: Akar Kayu Bajakah dan Manfaatnya untuk Kesehatan. FoodTech: Jurnal Teknologi Pangan, 4(1), 32–39. https://doi.org/10.26418/jft.v4i1.56637.

Henaulu, A.H., & Kaihena, M. (2020). Potensi Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus In Vitro. Biofaal Journal, 1(1), 44–54.

Heni, Arreneuz, S., & Zaharah, T.A. (2015). Efektivitas antibakteri ekstrak kulit batang belimbing hutan (Baccaurea angulata Merr.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 4(1), 84–90.

Husniah, I., & Gunata, A.F. (2020). Ekstrak kulit nanas sebagai antibakteri. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(1), 85–90.

Manurung, P.G. (2018). Nanomaterial: Tinjauan Ilmu Masa Kini. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Nastiti, K., & Nugraha, D.F. (2022). Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Kayu Bajakah (Spatholobus littoralis Hask): Anti-inflammatory Activity of Bajakah Wood Extract (Spatholobus littoralis Hask). Jurnal Surya Medika (JSM), 7(2), 45–50.

Palupi, S.K.I., & Suparno, S. (2020). Ionic Silver Nanoparticles (Ag+) Sebagai Bahan Antibiotik Alternatif Untuk Salmonella Typhymurium. Indonesian Journal of Applied Physics, 10(01), 8–15.

Prihandani, S., Poeloengan, M., Noor, S.M., & Andriani. (2015). Uji daya antibakteri bawang putih (Allium sativum L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Eschericia coli, Salmonella typhimurium dan Pseudomonas aeruginosa dalam meningkatkan keamanan pangan. Informatika Pertanian, 24(1), 53–58.

Puspitasari, A.D., & Prayogo, L.S. (2016). Pengaruh waktu perebusan terhadap kadar flavonoid total daun kersen (Muntingia calabura). Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 1(2), 104–108.

Sabir, A. (2005). Aktivitas antibakteri flavonoid propolis Trigona sp terhadap bakteri Streptococcus mutans (in vitro). Majalah Kedokteran Gigi, 38(3), 135–141.

Saputera, M.M.A., & Ayuchecaria, N. (2018). Uji efektivitas ekstrak etanolik batang bajakah tampala (Spatholobus littoralis Hassk.) terhadap waktu penyembuhan luka. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(2), 318–327.

Setiawan, A.A. (2013). Pengaruh Konsentrasi Ion Pb2+ Terhadap Daya Serap Kulit Kacang Tanah, Sekam Padi Dan Serbuk Gergaji. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 10(1), 51–58.

Setiawan, N.C.E., & Nurjanah, A. (2018). Inhibisi Xantin Oksidase oleh Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum). JC-T (Journal Cis-Trans): Jurnal Kimia Dan Terapannya, 2(1).

Sudarwati, T.P.L. (2018). Aktivitas Antibakteri Daun Pepaya (Carica Papaya) Menggunakan Pelarut Etanol Terhadap Bakteri Bacillus subtilis. Journal of Pharmacy and Science, 3(2), 13–16.

Tanauma, H.A., Citraningtyas, G., & Lolo, W.A. (2016). Aktivitas antibakteri ekstrak biji kopi robusta (Coffea canephora) terhadap bakteri Escherichia coli. Pharmacon, 5(4), 243–251.

Wakita, J., Shimada, H., Itoh, H., Matsuyama, T., & Matsushita, M. (2001). Periodic colony formation by bacterial species Bacillus subtilis. Journal of the Physical Society of Japan, 70(3), 911–919.

World Health Organization. (2019). New report calls for urgent action to avert antimicrobial resistance crisis. Available at: https://www.who.int/news/item/29-04-2019-new-report-calls-for-urgent-action-to-avert-antimicrobial-resistance-crisis. Diakses tanggal 1 Februari 2023.

Diterbitkan

2023-10-12

Cara Mengutip

Hafifah, D. K., & Suparno, S. (2023). Effect of Red Bajakah Tampala Flavonoid Concentration as Antibacterial on Bacillus subtilis. Jurnal Ilmiah Sains, 23(2), 99–107. https://doi.org/10.35799/jis.v23i2.49392

Terbitan

Bagian

Articles