Studi tentang tahanan perahu pelang di desa Rap-Rap Kabupaten Minahasa Selatan

Authors

  • Rachim Sjah Agung Renato Waworoentoe Universitas Sam Ratulangi http://orcid.org/0000-0002-8591-309X
  • Heffry V Dien Universitas Sam Ratulangi
  • Patrice N.I. Kalangi Universitas Sam Ratulangi
  • Franky E Kaparang Universitas Sam Ratulangi
  • Vivanda O.J. Modaso Universitas Sam Ratulangi
  • Fransisco P.T Pangalila Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35800/jitpt.7.2.2022.41745

Keywords:

Kapal, Tahanan, Output

Abstract

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki luas perairan yang lebih besar dibandingkan daratan. Dengan semua hal itu, banyak yang bekerja sebagai petani dan nelayan tradisional. Setiap wilayah pasti memiliki kebudayaan karakter yang beda begitu juga dengan nelayan tradisonal memiliki alat tangkap yang berbeda, alat tangkap juga membutuhkan alat bantu yaitu kapal tradisional.

Perahu tradisional di Sulawesi Utara seperti londe, pelang, dan lain lain berbahan  dasar kayu dengan seiringnya zaman dan meningkatnya harga kayu dikarenakan sulitnya untuk mendapat kayu sebagai bahan dasar pembuatan kapal tradisional beralih bahan dasar lain yaitu FRP, sudah banyak ditemui kapal perikanan yang berbahan dasar FRP (Fiber Reinforced Plastic) sebagai pengganti bahan kayu penggantian ini dikarenakan bahan baku kayu sudah semakin sulit dicari dan semakin mahal.

Dalam pengoperasiannya, kapal bergerak melalui media air karena adanya gaya dorong dari sistem penggerak kapal. Air memiliki pengaruh terhadap kapal karena memberikan gaya menahan  dari pergerakan kapal yang disebut boat resistance

Tahanan mempelajari reaksi fluida terhadap gerakan kapal pada saat melalui fluida tersebut. Tahanan juga disebut resistance drag  adalah besarnya gaya fluida yang melawan gerakan kapal sedemikian rupa yang sejajar dengan sumbu gerak kecepatan kapal (Rosmani  2013).

Ada beberapa perbedaan dalam penggunaan metode Kaper pada aplikasi Delftship dan Freeship. Metode Kaper pada aplikasi Delftship metode ini menghasilkan diagram data yang membahas tahanan kapal berdasarkan kecepatan dalam satuan kN dan kecepatan N, sedangkan pada data hasil perhitungan tahanan yang muncul pada perhitungan terakhir yang dicantumkan dalam table data meliputi data kecepatan kapal, meter per detik, Froude Number, tahanan gesek, tahanan sisa, dan tahanan total.

Perahu pelang yang diukur bentuk lambungnya telah digambar pada aplikasi Freeship dan menghasilkan linesplan yang menyerupai dengan kapal pelang yang diukur. Hasil penggambaran ini kemudian digunakan dalam penghitungan tahanan pada Freeship menggunakan metode Kaper dan Delft yacht. Hasil output perhitungan diberikan dalam bentuk grafik dan tabel laju kapal, speed lenght ratio, tahanan gesek, tahanan sisa, dan tahanan total. Pada metode Delft ada output tambahan yaitu power.

Ada beberapa perbedaan dalam output metode Kaper pada aplikasi Delftship dan Freeship. Metode Kaper pada aplikasi Delftship menghasilkan grafik data yang membahas tahanan kapal berdasarkan laju dalam satuan kn dan kecepatan knot. Data hasil perhitungan tahanan yang muncul pada perhitungan terakhir atau final calculation yang dicantumkan dalam grafik meliputi data laju kapal, speed length ratio, Froude Number, tahanan gesek, tahanan sisa, dan tahanan total.

Author Biographies

Rachim Sjah Agung Renato Waworoentoe, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Heffry V Dien, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Patrice N.I. Kalangi, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Franky E Kaparang, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Vivanda O.J. Modaso, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Fransisco P.T Pangalila, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

References

Adji, S. W. (2005). Engine Propeller Matching. Engine Propeller Matching Jakarta hal, 31.

Ebta, S. (2012). Kampus Besar Bahasa Indonesia (KKBI). http://kbbi.web.id/kapal.

Harvald, S. A. (1992). Tahanan dan Propulsi Kapal. Surabaya: Airlangga University Press.

Kantu, L. (Juni 2013). Desain dan parameter hidrostatis kasko kapal fiberglass tipe pukat cincin 30 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa Sulawesi Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(3), 81-86.n

Nomura. (1977). Fishing Technique in Japan Cooperation Agency. Tokyo., 205p.

Rosmani, d. (2013). Pengaruh Bentuk Kapal Terhadap Tahanan Kapal. Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Tupper, E. C. ( 2004). Introduction to Naval Architecture (Fourth). Amsterdam: Elsevier.

Utina, M. (2002). Uji Satbilitas Kapal Ikan Akibat Gelombang Stern Quatering. Jurnal Sain dan Teknologi Indonesia Vol. 4 NO. 5 ( Agustus, 2002), 204-2011 Humas - BPPT.

Downloads

Published

18-07-2022

How to Cite

Waworoentoe, R. S. A. R., Dien, H. V., Kalangi, P. N., Kaparang, F. E., Modaso, V. O., & Pangalila, F. P. (2022). Studi tentang tahanan perahu pelang di desa Rap-Rap Kabupaten Minahasa Selatan. JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP, 7(2), 117–121. https://doi.org/10.35800/jitpt.7.2.2022.41745

Most read articles by the same author(s)

> >>