Pengelolaan sumberdaya ikan lema (Ratrelliger kanagurta) yang berbasis kearifan lokal di Kampung Warsamdin dan Lopintol, Distrik Teluk Mayalibit, Provinsi Papua Barat

Authors

  • Wahalid Najamudin Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi
  • Emil Reppie Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi
  • Lefrand Manoppo Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35800/jitpt.2.1.2015.8332

Abstract

ABSTRACT

People in the villages of Lopintol and Warsamdin, Raja Ampat have local knowledge called lobe in managing mackerel resource (Rastrelliger kanagurta), which set the pattern of utilization and do not damage the ecosystem of coastal waters through a religious approach. The purpose of this research is to describe the local knowledge of Lopintol and Warsamdin villages communities in managing mackerel resources; to inventory and identify the type of goto used; and to determine the composition of catch length.           This research was conducted in December 2014. Lobe is local knowledge about catching mackerel, which is attracted with light at night in the middle of the bay; directed to shore up into the goto, then captured with a scoop net. The amount goto in Lopintol village is 44 units and entirely made of stone; while in Warsamdin village is 24 units; where 14 units made of stone, 4 units made of board, and 6 units made of wood. The catch during the study (14 trips) is 12516 fish. The percentage of fish fork length of 20-20.9 cm was 7. 3%, 21-21.9 cm (37.7 %), 22-22.9 cm (15,0%), and fork length 23-23.9 was 39.9%. The fish caught had generally already ever done spawning reproduction.

Keywords: mackerel, lobe wisdom, goto, Mayalibit Bay

 

ABSTRAK

Masyarakat di Kampung Warsamdin dan Kampung Lopintol, Kabupaten Raja Ampat memiliki kearifan lokal yang disebut lobe dalam mengelola sumberdaya ikan lema (Rastrelliger kanagurta) dengan mengatur pola pemanfaatan serta tidak merusak ekosistem perairan pantai melalui pendekatan religius yang mereka anut. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan kearifan lokal masyarakat kampung Warsamdin dan Lopintol dalam mengelola sumberdaya ikan lema; mengidentifikasi jenis goto yang digunakan dan mengetahui komposisi ukuran panjang hasil tangkapan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014. Lobe merupakan pengetahuan lokal tentang penangkapan ikan kembung yang dikumpulkan dengan cahaya lampu pada malam hari di tengah teluk, kemudian digiring ke pantai sampai masuk ke dalam goto, kemudian ditangkap dengan serok. Jumlah goto yang ada di kampung Lopintol sebanyak 44 goto seluruhnya goto batu, sedangkan di kampung Warsamdin sebanyak 24 buah yang terdiri dari goto batu 14 unit, goto papan 4 unit dan goto kayu 6 unit. Hasil tangkapan selama penelitian (14 trip) berjumlah 12.516 ekor. Presentase panjang garpu ikan 20-20,9 cm sebanyak 7,3%, 21-21,9 cm (37,7%), 22-22,9 cm (15,0%) dan 23-23,9 cm sebanyak 39,9%. Ikan-ikan yang tertangkap umumnya sudah pernah memijah.

Kata-kata kunci: ikan kembung, kearifan lobe, goto, Teluk Mayalibit

Downloads

Published

12-07-2015

How to Cite

Najamudin, W., Reppie, E., & Manoppo, L. (2015). Pengelolaan sumberdaya ikan lema (Ratrelliger kanagurta) yang berbasis kearifan lokal di Kampung Warsamdin dan Lopintol, Distrik Teluk Mayalibit, Provinsi Papua Barat. JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP, 2(1). https://doi.org/10.35800/jitpt.2.1.2015.8332

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>