GAMBARAN AUTOPSI VERBAL PASIEN YANG MENINGGAL KARENA TUBERKULOSIS DI KOTA MANADO
Abstract
Penyakit tuberculosis (TB) merupakan masalah kesehatan global dan penyebab kematian ke dua setelah infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Indonesia termasuk dalam high burden countries, menempati urutan kelima beban penyakit TB dunia.Dan Kota Manado pada tahun 2013 diperkirakan 1.198 orang terdiagnosis TB. Angka kematian karena TB dan prevalensi TB merupakan salah satu indikator penyakit menular yang diukur untuk menilai kemajuan pengobatan agar mencapai target Milenium Developmen Gold (MDG). Sementara untuk penyebab kematian yang terjadi di Negara berkembang catatan resmitidak konsistentersedia, sehingga penilaian kemajuan pengobatan dan target MDG’s kurang dapat dievaluasi. Sehingga autopsi verbal dibutuhkan sebagai suatu registrasi vital kematian yang valid dan reliable di masyarakat. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan sampel total pupulasi. Sampel penelitian ialah 15 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dari populasi pasien yang telah meninggal karena TB di Kota Manado tahun 2013-2014. Data dikumpulkan melalui kuesioner AV 5+. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar sampel yaitu laki-laki (73%) dan paling banyak berumur > 65 tahun (34%). Sebagian besar dari caregivers mengaku bahwa sampel mengalami gejala demam (60%), sesak nafas (60%) , dan batuk > 2 minggu (86,7%). Mayoritas sampel juga diketahui telah melakukan pemeriksaan dahak (80%) dan foto rontgen paru (86,6%). Penyebab kematian sampel secara keseluruhan adalah TB Paru tunggal (60%) dan TB paru disertai penyakit lainya (40%). Data menunjukan bahwa sebagian besar pasien tidak melakukan pengobatan secara teratur dan lengkap (60%). Dinas Kesehatan Kota Manado diharapkan dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan keluarga pasien dalam menyikapi kejadian TB terutama dalam melakukan tindakan prefentif dan evaluasi kejadian di masyarakat.
Kata Kunci: tuberkulosis, registrasi kematian, autopsi verbal.