NIRA LONTAR SEBAGAI KANDIDAT DALAM MEMPERTAHANKAN KANDUNGAN PROTEIN SILASE JEROAN IKAN CAKALANG

Authors

  • Yandres Nelson Hege Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Kupang, Nusa Tenggara Timur
  • I Ketut Suwetja Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara
  • Frans G Ijong Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara

DOI:

https://doi.org/10.35800/jpkt.8.3.2012.407

Abstract

Jeroan ikan sebagai limbah dari pengelolaan ikan cakalang panggang di Kupang, Nusa Tenggara Timur dapat dimanfaatkan untuk membuat silase dengan menambahkan bahan nira lontar (Borassus flabellifer) yang telah mengalami fermentasi. Fermentasi dilakukan selama 0–15 hari dan pengujian terhadap total asam, pH, serta kadar protein kasar dilakukan secara teratur. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan nira lontar yang telah difermentasi ke dalam jeroan ikan cakalang pada semua konsentrasi secara nyata memberi­kan pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri asam laktat dan menekan pertumbuhan bakteri pembusuk, hal ini erat kaitannya dengan kandungan asam (total asam) nira lontar yang berkontribusi terhadap penurunan pH bahan fermentasi. Produk silase jeroan ikan cakalang terbaik, ditinjau dari aspek kadar protein kasar, adalah pada perlakuan konsentrasi nira lontar 10% dengan lama fermentasi 24 jam yang memiliki kandungan protein sebesar 15,46% dari berat basah bahan fermentasi (silase).

Kata kunci: Silase, jeroan ikan cakalang, nira lontar, fermentasi

 

The innards from fresh tuna fish grill in Kupang, Nusa Tenggara Timur can be used to make silage with addition of fermented sap of lontar palm (Borassus flabellifer). Fermentation was carried out for 0–15 days and regularly tested for total acid, pH, as well as the crude protein content. The results showed that the addition of palm sap that has been fermented into the innards of tuna at all concentrations significantly impact the growth of lactic acid bacteria and suppress the growth of spoilage bacteria, it is closely related to the acid content (total acid) that contribute to the palm sap decrease in pH of fermentation ingredients. Tuna offal silage products best viewed from the aspect of the content of crude protein in the treatment of palm sap concentration of 10% with a 24-hour fermentation time which has a protein content of 15.46% by weight of the wet ingredients fermentation (silage).

Keywords: Silage, tuna offal, lontar palm sap, fermentation

Author Biographies

Yandres Nelson Hege, Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Kupang, Nusa Tenggara Timur

Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Kupang, Nusa Tenggara Timur

I Ketut Suwetja, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara

Frans G Ijong, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara

Downloads

Published

2012-12-12

How to Cite

Hege, Y. N., Suwetja, I. K., & Ijong, F. G. (2012). NIRA LONTAR SEBAGAI KANDIDAT DALAM MEMPERTAHANKAN KANDUNGAN PROTEIN SILASE JEROAN IKAN CAKALANG. JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS, 8(3), 91–94. https://doi.org/10.35800/jpkt.8.3.2012.407

Issue

Section

Artikel