PENGARUH FAKTOR PEMBENTUK RUANG PADA TIPOLOGI RUANG LUAR DI KAMPUNG NOTOYUDAN RW 25 DAN KAMPUNG PAKUNCEN RW 8, KOTA YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.35793/sabua.v8i3.18919Abstract
Kampung Notoyudan RW 25 dan kampung Pakuncen RW 8 adalah Kampung padat penduduk yang terletak di pusat kota Yogyakarta. Kedua Kampung ini saling berhadapan di sepanjang tepi sungai Winongo. Banyak warga dari kedua Kampung memanfaatkan ruang luar sebagai ruang alternatif untuk kegiatan keluarga dan pekerjaan. Makalah ini membahas hasil penelitian tentang tipologi ruang terbuka dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Kampong Notoyudan di RW 25 dan Kampong Pakuncen di RW 8. Diskusi tentang kampung terkait dengan tipologi ruang terbuka dan permukiman perkotaan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif untuk mendapatkan gambaran atau gambaran faktor - faktor yang mempengaruhi pembentukan ruang luar. Pendekatan kuantitatif juga dilakukan dengan mengukur ruang terbuka agar bisa tipologi ruang terbuka di kedua Kampung. Dalam mengidentifikasi penduduk pemukiman Kampung faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain: faktor sosial dan ekonomi masyarakat. Sedangkan faktor yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi karakteristik fisik hunian adalah masalah hunian, ruang terbuka yang ada, bangunan dan kepemilikan rumah dan fasilitas di dalam Kampung. Hasil diskusi menunjukkan bahwa tipologi dasar ruang terbuka di Notoyudan RW 25 dan desa Pakuncen RW 8 memiliki pola linier. Dari bentuk dasarnya ada beberapa bentuk / pola yang berbeda yang ditemukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan ruang terbuka di kedua desa adalah faktor hunian, topografi dan aktivitas penghuni.Â
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License