Dampak Pertambangan Emas PT MSM Bitung Minahasa Utara Terhadap Kawasan Permukiman dan Sosial Ekonomi Masyarakat
DOI:
https://doi.org/10.35793/sabua.v12i1.48814Abstract
Perubahan radikal pada lanskap dan dampak lingkungan yang signifikan terjadi di wilayah tempat penambangan dilakukan. Aktivitas pertambangan dikelola oleh PT Maeres Soputan Mining (MSM). Aktivitas pertambangan tersebut bersifat terbuka, yang berpotensi melebar dan berlokasi cukup dekat dan berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi dan permukiman masyarakat. Untuk itu, maka perlu dianalisis bagaimana perubahan lahan pertambangan emas PT. MSM dan dampaknya terhadap kawasan permukiman dan sosial ekonomi masyarakat. Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah dengan menggunakan analisis spasial untuk melihat perubahan Penggunaan Lahan serta analisis skala likert untuk mengukur hasil kuesioner. Hasil penelitian ini yaitu untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan per 5 tahun yang terjadi pada tahun 2012, 2016, dan 2021 serta mengetahui dampak pertambangan emas PT. MSM terhadap Kawasan permukiman dan sosial ekonomi masyarakat. Secara keseluruhan, perubahan penggunaan lahan di Kelurahan Pinasungkulan untuk lahan permukiman tahun 2012 15 ha, 2016 menjadi 16 ha dan tahun 2021 menjadi 17 ha. Lahan tambang tahun 2012 5 ha, 2016 menjadi 21 ha dan tahun 2021 menjadi 36 ha. Sedangkan pada Desa Pinenek untuk lahan permukiman tahun 2012, 2016, 2021 tidak mengalami perubahan. Lahan tambang tahun 2012 332 ha, 2016 menjadi 453 ha dan tahun 2021 menjadi 585 ha. Hasil kuesioner menunjukkan berdampak positif bagi pendapatan masyarakat, kualitas air berih dan kesehatan masyarakat, negatif bagi tingkat kualitas lingkungan dan kondisi jalan.
Kata kunci: Pertambangan Emas, Kawasan Permukiman, Sosial dan Ekonomi, Bitung - Minut.
Abstract
Radical changes to the landscape and significant environmental impacts occur in areas where mining is carried out. Mining activities are managed by PT Maeres Soputan Mining (MSM). The mining activity is open in nature, which has the potential to expand and is located quite close and affects the socio-economic conditions and community settlements. For this reason, it is necessary to analyze how changes in PT. MSM and its impact on residential areas and socio-economic communities. The research method used in this study is to use spatial analysis to see changes in land use and Likert scale analysis to measure the results of the questionnaire. The results of this study are to determine changes in land use per 5 years that occurred in 2012, 2016 and 2021 and to determine the impact of PT. MSM for Residential Areas and the socio-economic community. Overall, changes in land use in the Pinasungkulan Village for residential land in 2012 were 15 ha, 2016 became 16 ha and in 2021 became 17 ha. The mining area in 2012 was 5 ha, in 2016 it was 21 ha and in 2021 it was 36 ha. Whereas in Pinenek Village, the land for settlements in 2012, 2016, 2021 has not changed. Mining area in 2012 was 332 ha, 2016 was 453 ha and in 2021 was 585 ha. The results of the questionnaire show a positive impact on people's income, clean water quality and public health, negative for the level of environmental quality and road conditions.
Keywordsx: Gold Mining, Residential Areas, Social and Economic, Bitung - Minut.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License