ANALISIS SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA TERNATE
DOI:
https://doi.org/10.35793/sabua.v6i3.6062Abstract
Persoalan sampah tidak henti hentinya untuk dibahas,  karena berkaitan dengan pola hidup serta budaya masyarakat itu sendiri. Kota ternate adalah salah satu kota yang mengalami pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang cukup memicu meningkaknya kegiatan jasa, industri, bisnis dan sebagainya di wilayah Ternate sehingga akan memicu meningkatnya produksi limbah buangan atau sampah. Kota Ternate mengalami permasalahan pengelolaan persampahan yakni masalah pengangkutan sampah, berdasarkan data bahwa jumlah ketersediaan prasarana pengangkutan hanya mampu mengngkut timbulan sampah sebesar 214 m³/hari, dinas kebersihan Kota Ternate, (2012) sedangkan berdasarkan hitungan bahwa timbulan sampah tahun 2012 adalah 413 m³/hari didasari pada jumlah penduduk kota Ternate saat ini yakni 172.559 jiwa BPS Ternate dalam angka, (2011) bararti menyisakan 52% sampah tidak terangkut ke TPA. Meningkatnya produksi sampah tanpa sistem persampahan yang tepat diperkirakan menjadi alasan tidak terciptanya lingkungan yang bersih, dikeranakan masih banyak sampah yang berhamburan di jalan dengan tidak adanya tempat fasilitas pembuangan sampah yang memadai, selain itu kebanyakan masyarakat di Kelurahan Bastiong membuang sampah di selokan, mengakibatkan terjadinya banjir ketika hujan turun. Dan pada umumnya masyarakaat yang tinggal di pesisir pantai sering membuang sampah di laut, sehingga mengakibatkan  masalah pencemaran lingkungan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, menggunakan metode analisis data distribusi frekuensi, yaitu mengolah data dengan berbagai perhitungan statistik sederhana misalnya: jumlah, selisih dan persentase data. Dengan data dan informasi yang didapat, maka dilakukan analisis terhadap sistem pengelolaan persampahan Kelurahan Bastiong Talangame. Hasil penelitian mendapatkan bahwa pengelolaan persampahan di Kota ternate belum cukup baik, sedangkan beberapa faktor yang mempengaruhui sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Bastiong masih mengalami permasalahan seperti budaya sikap dan perilaku masyarakat, timbulan dan karakteristik sampah, serta sarana pengumpulan, pengangkutan, pengelolaan dan pembuangan akhir sampah.