PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP AREA BERJUALAN SEPANJANG JALAN PASAR PINASUNGKULAN KAROMBASAN MANADO
DOI:
https://doi.org/10.35793/sabua.v7i2.9586Abstract
Penelitian ini dilatar-belakangi oleh keberadaan PKL (Pedagang Kaki Lima) yang seringkali dianggap menghambat ruang gerak masyarakat di pusat kota, dimana lokasi pasar tampak kotor karena sampah, sering terjadi kerawanan sosial serta tata ruang kota menjadi tidak teratur. Disisi lain PKL juga memberikan kontribusi yang besar dalam pendapatan daerah. Namun keberadaan PKL dalam hal ini (bidang sektor informal) sangat menyulitkan pemerintah untuk melakukan penataan dilokasi Pasar Pinasungkulan Kota manado. Berdasarkan pengamatan dilapangan terdapat masalah terkait dengan persepsi pedagang kaki lima pada area tempat berjualan disepanjang jalan pasar pinasungkulan karombasan kota manado. Persepsi PKL pada area tempat berjualan di sepanjang jalan pasar pinasungkulan menghasilkan interprestasi yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik dan untuk mengetahui persepsi pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan Pasar Pinasungkulan Karombasan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel Random Sampling.Downloads
How to Cite
Duwit, B. S., Kumurur, V. A., & Moniaga, I. L. (2015). PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP AREA BERJUALAN SEPANJANG JALAN PASAR PINASUNGKULAN KAROMBASAN MANADO. Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan Dan Arsitektur, 7(2), 419–427. https://doi.org/10.35793/sabua.v7i2.9586
Issue
Section
Artikel
License
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License