ANALISIS PENGELOLAAN LUMPUR TINJA DI KECAMATAN SARIO KOTA MANADO
DOI:
https://doi.org/10.35793/sabua.v7i2.9588Abstract
Pengelolaan lumpur tinja dimaksudkan sebagai upaya untuk mencapai salah satu tujuan penataan ruang, yakni mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan melalui perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negative terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang (Pasal 3 Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang). Oleh sebab itu,pengelolaan lumpur tinja yang memadai dan terpadu secara menyeluruh sangat diperlukan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan peningkatan timbulan lumpur tinja akibat tingginya jumlah dan kepadatan penduduk di kawasan perkotaan. Dalam hal ini, khususnya untuk kawasan padat penduduk memerlukan komunalisasi pengelolaan lumpur tinja, dan penyediaan fasilitas pengolah yang bersifat lanjutan dari tangki septic. Maka dari itu peneliti bermaksud melakukan penelitian tentang analisis pengelolaan lumpur tinja di Kecamatan Sario Kota Manado. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui cara mengelola lumpur tinja pada pemukiman padat penduduk di Kecamatan Sario dan Menentukan kebutuhan pengelolaan dan lokasi sarana pengelolaan lumpur tinja pada pemukiman padat penduduk di Kecamatan Sario. Tahapan analisis untuk mencapai tujuan penelitian terdiri atas 4 tahap yakni : identifikasi permukiman padat padat penduduk di Kecamatan Sario atau penentuan lokasi penelitian; deskripsi kondisi eksisting pengelolaan lumpur tinja pada lokasi penelitian; proyeksi jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan timbulan lumpur tinja tahun 2014-2034; dan penentuan kebutuhan dan lokasi sarana pengelolaan lumpur tinja tahun 2014-2034. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : Pengelolaan lumpur tinja yang saat ini diterapkan masyarakat pada permukiman padat penduduk di Kecamatan Sario adalah system setempat dan Kebutuhan pengelolaan lumpur tinja yang cocok untuk diterapkan pada permukiman padat penduduk di Kecamatan Sario hingga tahun 2034 adalah system setempat dilengkapi dengan pengolahan tambahan berupa anaerobic baffled reactor sebanyak 23 unit.