MODEL KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM PENGASUHAN ANAK DI PANTI ASUHAN BUKIT HARAPAN MANADO

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini membahas model komunikasi Antarpribadi antara anak dan pengasuh di Panti Asuhan Bukit Harapan Manado. Fungsi dari Panti Asuhan adalah lembaga kesejahteraan sosial yang bertujuan memberikan pelayanan sosial dengan menyediakan tempat tinggal dan dukungan kepada anak-anak terlantar namun dengan tinggal di Panti Asuhan didapati ada anak yang merasa kurang percaya diri, kurang termotivasi bahkan merasa dirinya kurang diterima di masyarakat akibat tinggal di Panti Asuhan. Untuk itulah peran pengasuh sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak karena pengasuh merupakan orangtua pengganti anak. Metode penelitian yang digunakan yaitu Kualitatif bersifat deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi, juga memasukkan data lain yang diperlukan. Sementara teori yang digunakan yaitu Affection Exchange Theory atau Teori Pertukaran Kasih Sayang, kasih sayang dikomunikasikan melalui tiga cara yaitu melalui komunikasi verbal, non verbal, dan komunikasi non verbal tak langsung. Dalam hasil penelitian, peneliti mendapatkan hasil bahwa peran pengasuh memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak, sebagaimana layaknya anak yang membutuhkan kasih sayang dari orangtua biologisnya begitulah tanggung jawab yang diharus dilakukan pengasuh dengan menjadi orangtua pengganti yang bersedia menyangi dan memenuhi kebutuhan anak. Untuk membina komunikasi yang baik dengan anak, pengasuh menunjukkan kasih sayangnya secara verbal seperti memberi motivasi mendukung kepada anak, melalui non verbal seperti memberikan senyuman, memeluk anak dan komunikasi non verbal tak langsung seperti membina relasi dengan para donatur untuk mendukung kebutuhan anak di Panti Asuhan

Kata Kunci:  Komunikasi Antarpribadi; Panti Asuhan; Affection Exchange Theory (AET), Perilaku