KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA PADA KELUARGA DI LINGKUNGAN III KELURAHAN BAHU

Authors

  • Donna Isra Silaban
  • Elfi Mingkid
  • Edmon R. Kalesaran

Abstract

Interpersonal communication parents in the formation of adolescent self-concept in the family in the village Bahu III. Introduction: Formation of adolescent self-concept has become an important thing for parents. Teens with unstable condition want to find their identity through the assessment of others. For teenagers, the people closest to the parents can give special meaning i life. As interacting with the closest, from where teens learn about the views of others to it. Methods: This study uses descriptive research method based on symbolic interaction theory and the theory of behaviorism. Results: Adolescents III Village neighborhood Bahu develop an understanding of themselves as the process of communicating with other people who usually starts from the family by parents in finding and displaying the capacity of identity at all ages of life to get the concept of self-evident. Tip: Parents should use interpersonal communication and harmonious interpersonal relationships in order to form the adolescent self-concept. So that the child would unambiguous assessment of parents who serve as self-identity.
Keywords: Interpersonal Communication, Symbolic Interaction, Behaviorism.

Abstrak

Komunikasi antarpribadi orang tua dalam pembentukan konsep diri remaja pada keluarga di lingkungan III Kelurahan Bahu. Pendahuluan: Pembentukan konsep diri remaja sudah menjadi suatu hal penting bagi orang tua. Remaja dengan kondisi labil ingin menemukan identitas diri melalui penilaian dari orang lain. Bagi remaja, orang terdekat yakni orang tua dapat memberi arti khusus di kehidupannya. Sebagaimana berinteraksi dengan orang terdekatnya, dari situ remaja belajar tentang pandangan orang lain terhadapnya. Metode: Penelitian ini mengunakan metode penelitian deskriptif berdasarkan teori interaksi simbolik dan teori behaviorisme. Hasil: Remaja lingkungan III Kelurahan Bahu mengembangkan pemahaman mengenai diri sebagai proses berkomunikasi bersama orang lain yang biasanya dimulai dari keluarga oleh orang tua dalam menemukan dan menampilkan kapasitas identitas diri di sepanjang usia kehidupan untuk mendapatkan konsep diri secara jelas. Saran: Orang tua harus menggunakan komunikasi antarpribadi serta menjalin hubungan interpersonal yang harmonis agar dapat membentuk konsep diri remaja. Sehingga anak tidak ambigu akan penilaian orang tua yang dijadikan sebagai identitas diri.
Kata kunci: Komunikasi Antarpribadi, Interaksi Simbolik, Behaviorisme.

Downloads

How to Cite

Silaban, D. I., Mingkid, E., & Kalesaran, E. R. (2015). KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA PADA KELUARGA DI LINGKUNGAN III KELURAHAN BAHU. ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 4(3). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/7493

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>