POTRET MASYARAKAT NELAYAN PESISIR DI PULAU KALAMA KECAMATAN TATOARENG KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE
DOI:
https://doi.org/10.35800/akulturasi.8.2.2020.30647Keywords:
kondisi sosial ekonomi, nelayan, pesisir, pulau kalamaAbstract
Abstract
This study aims to describe the socio-economic conditions of the fishing community in Kalama Island, District of Tatoareng, Regency of Sangihe islands. The method used in this research is descriptive method. This method is used to look for the elements, characteristics, properties of a phenomenon. This method begins with collecting data, analyzing data and interpreting it in the form of text or images. The social situation of fisher in Kalama Island has a high sense of solidarity. People who help each other. The low level of education of fisher, where most have elementary school education. The economic situation of fisher is also uncertain, depending on weather conditions. The profit earned by fisher is IDR 700,000 - IDR 1,700,000 per day. However, this profit does not guarantee the welfare of fisher, because the catch is uncertain and the fisher's lifestyle is wasteful. The government can pay more attention to the welfare of fisher on small islands and develop the potential of Kalama Island.
Keywords: socio – economic condition; fisher; coastal; Kalama Island
Â
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan di Pulau Kalama, Kecamatan Tatoareng Kabupaten Kepulauan Sangihe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterpretasikannya ke dalam bentuk teks atau gambar. Keadaan sosial nelayan di Pulau Kalama mempunyai rasa solidaritas yang tinggi. Masyarakat yang saling membantu satu dengan lainnya. Tingkat pendidikan nelayan yang rendah, dimana sebagian besar mempunyai pendidikan SD. Keadaan ekonomi nelayan juga tidak menentu, bergantung pada kondisi cuaca. Keuntungan yang diperoleh nelayan sebesar Rp 700.000 – Rp 1.700.000,- per hari. Namun, besarnya keuntungan ini tidak menjamin kesejahteraan nelayan, karena hasil tangkapan yang tidak menentu serta pola hidup nelayan yang boros. Pemerintah dapat lebih memperhatikan kesejahteraan nelayan di pulau kecil dan mengembangkan potensi Pulau Kalama.
Kata kunci: kondisi sosial ekonomi; nelayan; pesisir; pulau kalama