PROFIL PEDAGANG IKAN SEGAR DI PASAR BERSEHATI KELURAHAN CALACA KECAMATAN WENANG KOTA MANADO
DOI:
https://doi.org/10.35800/akulturasi.v10i1.39947Keywords:
sosial ekonomi, ikan segar, Pasar BersehatiAbstract
Abstract
This study aims to determine the profile of fresh fish traders in Bersehati Market, Calaca Village, Wenang District, Manado City. The method used is a survey method, the population is fresh fish traders. The data in this study consisted of primary data and secondary data. Primary data is done through observation, interviews guided by questionnaires, while secondary data is obtained indirectly, namely in the form of evidence, historical records or reports that have been compiled in the library and others. The analysis used in this research is descriptive quantitative analysis and descriptive qualitative.
Respondents were less than 65 years of age, had junior high school education (20%), high school (23%), and did not attend school (30%). Number of family members (1–3 people).
The results showed income/month (<Rp. 57,000,000 by 20%), (Rp. 60,000,000 by 20%) and (> 90,000,000 by 60%). Fresh fish traders spend Rp. 20,000 / day and there are traders who do not spend money on transportation because they only walk from their homes to the market location, and have their own vehicles. Daily expenses in the form of food costs / week Rp. 250,000-450,000. Cost of education. IDR 500,000–800,000/month. The retribution fee paid to the PD officer. The market is Rp. 30,000 for 1 merchant. Fresh fish traders who sell for more than 10 years are the largest number. The initial capital of a business to sell they do not have capital but they take fish from the supplier (owner).
Â
Keywords: socio-economic; fresh fish; Pasar Bersehati
Â
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pedagang ikan segar di Pasar Bersehati Kelurahan Calaca Kecamatan Wenang Kota Manado. Metode yang digunakan adalah metode survei, populasi adalah pedagang ikan segar. Data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan melalui observasi, wawancara yang dipandu dengan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh secara tidak langsung, yaitu berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun di perpustakan dan lain-lain. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.
Umur responden berada pada usia kurang dari 65 tahun, tingkat pendidikan SMP (20%), SMA (23%), dan tidak bersekolah (30%). Jumlah Anggota keluarga (1–3 orang).
Hasil penelitian menunjukan pendapatan/bulan (<Rp. 57.000.000 sebesar 20%), (Rp. 60.000.000 sebesar 20%) dan (> 90.000.000 sebesar 60%). Pengeluaran pedagang ikan segar sebesar Rp. 20.000 /hari dan ada pedagang tidak mengeluarkan uang transportasi karena cuma berjalan kaki dari rumah ke lokasi pasar, dan memiliki kendaraan sendiri. Pengeluaran harian berupa biaya makanan/minggu Rp. 250.000-450.000. Biaya pendidikan. Rp. 500.000–800.000/bulan. Adapun biaya retribusi yang dibayarkan ke petugas PD. Pasar yaitu sebesar Rp. 30.000 untuk 1 orang pedagang. Para pedagang ikan segar yang berjualan lebih dari 10 tahun merupakan jumlah terbesar. Modal awal usaha untuk berjualan mereka tidak memiliki modal melainkan mereka mengambil ikan dari pemasok (pemilik).
Â
Kata Kunci: sosial ekonomi; ikan segar; Pasar Bersehati