PROFIL USAHA BUDIDAYA IKAN KUWE (BOBARA) MENGGUNAKAN JARING APUNG DI KELURAHAN SINDULANG I KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO
DOI:
https://doi.org/10.35800/akulturasi.v11i2.44960Abstrak
Abstract
The aim of this research is to determine the profile of the trevally fish (bobara) cultivation business using floating nets in Sindulang I Village, Tuminting District, Manado City.
The basic method used in this research is the survey method. The data analysis used in the research is qualitative descriptive analysis and quantitative descriptive analysis.
Based on the results and discussion, it can be concluded: 1) the pompano fish farming business consists of 10 people, the highest level of education is Bachelor's degree and the lowest is elementary school, the highest age is 72 years and the lowest is 27 years; 2) length of running the business 1 – 15 years; 3) the investment required is an average of IDR 17,500,000, namely making cages with an average investment amount of IDR 8,500,000, boats with an average amount of IDR 5,250,000 and other costs an average of IDR 3,750,000; 4). The average income per year is IDR 52,500,000, where in 1 year there is only 1 harvest and the average sales target is to sell to markets and restaurants, with an average market price of IDR 55,000-60,000/kg.
Keywords: giant travelly; profile; cultivator; cages; income
Abstrak
Tujuan penelitian ini mengetahui profil usaha budidaya ikan kuwe (bobara) menggunakan jaring apung di Kelurahan Sindulang I Kecamatan Tuminting Kota Manado.
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulan: 1) usaha budidaya ikang kuwe berjumlah 10 orang, tingkat pendidikan paling tinggi S1 dan paling rendah SD, umur yang paling tinggi 72 tahun dan paling rendah 27 tahun; 2) lama menjalankan usaha 1 – 15 tahun; 3) investasi yang perlukan rata-rata Rp17.500.000 yaitu pembuatan keramba dengan rata-rata jumlah investasi Rp8.500.000, perahun jumlah rata-rata Rp5.250.000 dan biaya lain-lain rata-rata Rp3.750.000; 4). Pendapatan rata-rata per tahun Rp52.500.000, hal mana dalam 1 tahun hanya 1 kali panen dan sasaran penjualan rata-rata dijual ke pasar dan rumah makan, dengan harga pasar rata-rata Rp55.000-60.000/kg.
Kata kunci: bobara; profil; pembudidaya; karamba; pendapatan
Referensi
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azhar, A. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Basrowi dan Juariyah, S.2010. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi DanTingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan LabuhanMaringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan.Vol 7 No 1 April 2010. Cipta.
Creswell, J.W. 2009. Research Design Pendekatan Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Penterjemah Acha md Fawaid
Dewi dan Rustariyuni, 2014.Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Buruh di Sepanjang Muara Sungai Ijo Gading Kabupaten Jembrana. E-Jurnal EP Unud: 42-47ISSN: 2303-0178
Husein, U. 2010. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
KBBI, 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan ke delapan Belas Edisi IV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nasution, 2004. Sosiologi Pendidikan. Bandung: Jemmars
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Sukirno, 2006. Ekonomi Pembangunan. Proses, Masalah dan kebijakan, Kencana Prenada Media group
Sumardi, M. 2004. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali Jakarta.
Sunarto, K. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Universitas. Indonesia.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.