Analisis Energi Dalam Proses Penyangraian Kacang Tanah Varietas Batik Secara Tradisional di Desa Kanonang Lima
Abstract
Kacang tanah adalah komoditas agribisnis yang bernilai ekonomi cukup tinggi dan merupakan salah satu sumber protein dalam pola pangan penduduk Indonesia. Kacang tanah merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Minahasa. Kecamatan Kawangkoan merupakan salah satu wilayah dikenal sebagai sentra usaha pascapanen kacang tanah atau lebih dikenal sebagai kacang “tore” atau “kacang sangrai” dan berbagai produk ikutan olahan lainnya. Proses penyangraian kacang tanah berlangsung kurang lebih 45 menit, menggunakan wajan berdiameter 1.5 m dan berbahan bakar kayu. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung total energi yang digunakan pada tahapan proses penyangraian kacang tanah varietas batik, serta menentukan efisiensi selama proses penyangraian kacang tanah varietas batik secara tradisional. Penelitian ini dilakukan dengan cara survei analisis energi dan eksperimental. Diperoleh hasil bahwa Total energi yang digunakan selama proses penyangraian kacang tanah varietas batik ini adalah 191.560.170 Kkal, hasil perolehan dari Energi bahan bakar kayu dengan nilai 191.557.600 kkal dan Energi Manusia yaitu 2,570 kkal dan total untuk menyangrai kacang tanah untuk 155,4 kg kacang adalah 42,38 kg kayu. Efisiensi penyangraian selama proses penyangraian kacang tanah menggunakan alat sangrai tradisional adalah 27,62%.
Kata kunci: energi, kacang tanah, tradisional
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Krisye Sharon Rompas, Lady C. Ch. E. Lengkey, Robert Molenaar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.