PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH INDUSTRI MEBEL KAYU
DOI:
https://doi.org/10.35791/cocos.v1i2.620Abstract
Paulin M. Tawaluyanl97036l54. Pembuatan Briket Arang dari Limbah Industri Mebel Ku).,di bawah bimbingan Ir. Handry Rawung, Msi, Ir. Freeke Pangkerego, MS, Ir. Danisl P. M.
Ludong, MSC.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembuatan arang dengan menghitung rendemen dan
waktu pengarangan dan mengkaji karakteristik briket arang limbah mebel kayu meliputi nilai
kalori, kadar abu, kadar air.
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Laboratorium
Keteknikan Fakultas Pertanian LINSRAT Manado, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian
UNSRAT Manado, Laboratorium Pasca Panen Teknologi Pertanian dan Laboratorium Balai
Riset dan Standarisasi Industri dan Perdagangan (Baristan) dalam jangka waktu 2 bulan.
Penelitian ini digunakan dengan menggunakan metode deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tungku pengarangan yang terbuat dari bahan drum
bekas yang berukuran panjang 56 cm yang berdiameter 37 cm dan kaleng bekas cat yang
menpunyai panjang 42 cm dan mempunyai diameter 27 cm mampu membuat arang dari bahan
4.5 kg menjadi 1.7 kg arang dengan waktu pengamngan 1 jam dengan rendemen arang untuk
perlakuan A 37,73 o/o dan bahan 3.5 kg menjadi 1.3 kg arang dengan waktu pengarcngan 0.736
jam dengan rendemen arang untuk perlakuan B 37,1 o/o kemudian untuk bahan 2.5 kg menjadi
0.9 kg arang dengan waktu pengarangan 0.510 jam dengan rendemen arang untuk perlakuan C
36 %.
Karakteristik briket yang diperoleh tergambar pada nilai kalori yaitu perlakuan A dengan
nilai kalori 5686 Kal/g, perlakuan B dengan nilai kalori 5619 Kallg, perlakuan C dengan nilai
kalori 5667 KaUg, dimana nilai kalori bervariasi pada perlakuan yang berbeda. Pada kadar abu
dapat dilihat Perlakuan A dengan nilai kadar abu l2,8Yu Perlakuan B dengan nilai kadar abu
ll,Yyo, Perlakuan C dengan nilai kadar abu l2Yo, nilai kadar abu juga bervariasi pada perlakuan
yang berbeda, sehingga kadar air pun berbeda pula dapat kita lihat bersama pada perlakuan A
dengan nilai kadar air 8,8, Perlakuan B dengan nilai kadar air 8,0, Perlakuan C dengan nilai
kadar arc 7,4 dapat dilihat terjadi penurunan seiring dengan penurunan jumlah berat sampel
limbah mebel kayu yang digunakan dalam perlakuan yang berbeda.