Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Satuan Pendidikan Dasar di Kota Kotamobagu
DOI:
https://doi.org/10.35800/jjs.v8i2.18266Abstract
Abstract. Indonesian Government has increased the quality of their education. One of their efforts is by providing School Operational Funding. However, there is a lack of supervision in managing the funding. BPK, BPKP, Inspectorate of North Sulawesi Province and the city of Kotamobagu had not yet conducted any audit on the fundings from 2012 to 2016. BPK has only monitored or controlled the funding whether they are genuinely transferred from central government to School Education Unit and to each school in City of Kotamobagu. From the supervising point of view, nor has School Committee implemented their supervising functions sufficiently. Therefore, this research is intended to investigate such phenomena. This is a qualitative exploratory research. Data were collected by in-depth interviews and document analysis. Data were validated by triangulations: researchers, theory and sources of data. Findings indicate that there are some constraints in managing BOS: supervision, human resources, communication and bureaucracy structure. Those four factors are crucial in relation to manage the funding complying with regulations.   Â
Keywords: Â School Operational Funding Management, Supervision, Human Resources, Communication and Bureaucracy Structure
Abstrak. Pemerintah Republik Indonesia berusaha meningkatan pelayanan dan kualitas pendidikan dengan memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Akan tetapi, kurangnya pengawasan dalam pengelolaan dana BOS di Kota Kotamobagu sangatnya tadi lapangan. BPK, BPKP, Inspektorat Propinsi Sulawesi Utara maupun Inspektorat Daerah Kota Kotamobagu belum melakukan audit terhadap pengelolaan dana BOS di Kota Kotamobagu dari tahun 2012 sampai tahun 2016. Selama ini BPK tidak melakukan audit tapi hanya sekedar mengontrol atau memonitoring apakah dana BOS yang disalurkan dari pusat telah diterima oleh Satuan Pendidikan Dasar di Kota Kotamobagu sesuai dengan dana yang ditransferkan ke rekening masing-masing sekolah. Dari segi pengawasan masyarakat, komite sekolah yang seharusnya menjalankan fungsi ini juga tidak melakukannya dengan baik. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratori (exploratory approach). Data diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interviews), dan dokumentasi (documentation). Sedangkan validitas data yang digunakan adalah triangulasi peneliti, triangulasi teori, dan triangulasi sumber data.Hasil analisis dan pembahasan menyimpulkan bahwa terjadi beberapa hambatan dalam pengelolaan dana BOS. Hambatan-hambatan tersebut adalah masalah-masalah yang terjadi karena pengawasan, sumber daya, komunikasi dan struktur birokrasi. Keempat hal tersebut sangat penting dalam hubungannya dengan pengelolaan dana BOS agar pelaksanannya sesuai dengan regulasi yang ada.
Kata Kunci: Pengelolaan Dana BOS, Pengawasan, Sumber Daya, Komunikasi dan Struktur Birokrasi