Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Ojek Online
DOI:
https://doi.org/10.35790/ijphpm.v3i1.63442Abstract
Pengemudi ojek online sering mengalami kelelahan kerja yang berdampak pada penurunan kinerja fisik, mental, dan konsentrasi, serta berisiko menyebabkan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara durasi kerja, usia, IMT, dan masa kerja dengan tingkat kelelahan pengemudi ojek online di Kota Manado dan Kota Tomohon. Metode yang digunakan adalah cross-sectional, teknik kuantitatif, dan desain survei deskriptif. Sebanyak 60 responden terlibat dalam penelitian ini. Mayoritas berusia 17-25 tahun (48,3%), berpendidikan SMA (86,7%), memiliki masa kerja 1-3 tahun (65%), dan sebagian memiliki pekerjaan sampingan sebagai wiraswasta (11,7%). Hasil penelitian menunjukkan 65% responden mengalami kelelahan ringan dan 35% kelelahan sedang, dengan keluhan utama berupa rasa mengantuk (394) dan kekurangan energi (316). Uji Mann Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kelelahan pengemudi di kedua kota dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,133 (> 0,05). Namun, uji Spearman rank menunjukkan korelasi positif antara durasi kerja dan tingkat kelelahan (p = 0,040; r = 0,266) dimana semakin lama durasi kerja semakin tinggi kelelahan. Usia, IMT, dan masa kerja tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Sebagai saran bagi pengemudi ojek online yaitu pengemudi harus mengatur waktu istirahat dan menghindari beban kerja berlebihan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Vania Wenur, Diana V. D. Doda, Eva M. Mantjoro

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.