Physical characteristics of eddible film from carrageenan with liquid smoke addition

Authors

  • Tomy Moga Program Studi Ilmu Perairan, Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
  • Roike I Montotolalu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi
  • Sigfried Berhimpon Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi
  • Feny Mentang Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35800/jasm.6.1.2018.24811

Keywords:

carrageenan, edible film, food precessing

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Karakteristik fisik edible filmdarikaraginan dengan penambahan asap cair

 

Packaging materials food which are multifunctional and safe for consumers and the environment is thefocus of today’sfood packaging studies. Edible films that are made from carrageenan is one form of primary packaging for food. The physical properties of the packaging has become an important component to be consideredin choosing packaging. Thestudywasconducted to determine the effect of carrageenan concentration on the physical properties of solubility, thickness, tensile strength, percentage of elongation and water vapor transmission rate. The result showed that edible film processed fromcarrageenan with different concentrations have different physical properties. The higher the concentration of carrageenan used in the manufacture of edible film, the stronger the solubilityof the edible film, the stronger the attractiveness, andthe thicker and more resistant. Vapor transmission rateis getting lower, or in other word the ability to withstand wateris high.


Kemasan bahan pangan yang multifungsi dan aman bagi konsumen dan lingkungan menjadi fokus kajian kemasan bahan pangan saat ini. Edible filmdari bahan karaginan merupakan salah satu bentuk kemasan primer bagi bahan pangan. Sifat fisik kemasan menjadi komponen penting yang dipertimbangkan dalam memilih kemasan. Penelitian inidilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi karaginan terhadap sifat fisik kelarutan, ketebalan, kuat tarik, persentasi perpanjangan putus dan laju transmisi uap air. Hasilnya diperolehedible filmyang diproses dari karaginan dengan konsentrasi yang berbeda memiliki sifat fisik yang berbeda. Semakin tinggi  konsentrasi karaginan yang digunakan di dalam pembuatan edible film, maka edible filmyang dihasilkan semakin tinggi kelarutannya, semakin kuat daya tariknya, semakin tebal dan semakin tahan serta laju transmisi uapnya makin rendah atau kemampuan menahan airnya tinggi.

References

ANONYM (2010) http://en.wikipedia.org/wiki/ Deformation_%28engineering%29, Wikipedia. Available at: http://en.wikipedia.org/wiki/ Defor-mation_%28engineering%29 (Accessed: 12 January 2016).

BARYLKO-PIKEILNA, N. (1979) Contribution Of Smoke Compound to Sensory, Bacterio-static and Antioxidative Effect in Smoked Food. Pure and Appl. Chem, 49(11), pp. 1667-1671.

BLOOMFIELD, M.M. (1996) Chemistry and Living Organism. 6th edn. Canada: John Willey & Son Inc.

DONHOWE, G. and FENNEMA, O. (1994) Edible film and coating: Characteristic, formation, definitions and testing method. Lancester: Technomic. Publ. Co. Inc.

FARDIAZ, D. (1989) Buku dan Monograf Hidrokoloid. Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas IPB.

GIRARRD, J.P. (1992) Smoking. 1st ed. New York: Ellis Horwood Ltd.

GONTARD, D., GUILBERT, S. and CUQ, J. (1993) Water and glycerol as plasticizers affect mechanical and water vapor barrier properties of an edible wheat gluten film. J. Food Sci., 58, pp. 206-211.

HARRIS, H. (2001) Kemungkinan penggunaan edible film dari tapioka untuk pengemas lempuk. Jurnal Pertanian Indonesia, 3(2), pp. 99-106.

IRIANTO, H.E., SUSANTI, A. and DARMAWAN, M.S. (2005) Pembuatan edible film dari komposit karaginan, tepung tapioka dan lilin lebah. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 11(2), pp. 93-101.

ISNAWATI, R. (2008) Kajian rasio mentega dan chitosan dalam edible film protein pollard terhadap sifat fisik telur ayam. Malang: Universitas Brawijaya.

KINSELLA, J.E., DAMODARAN, S. and GERMAN, B. (1985) Physicochemical and funtional properties of oilseed proteins with emphasis on soy proteins. New York: Academic Press, Inc.

KINZEL, B. (1992) Protein Rich Edible Coatings for Foods. Agricultural Research, pp. 20-21.

KROCHTA, J.M. and JOHNSTON, C.D.M. (1997) Edible an biodegradable films: challenges and opportunities. Food Technology, 51, pp. 61-74.

KROCHTA, J.M. and MCHUGH, T.H. (1994) Permeability properties of edible films. Lancester: Basel.

KUSUMASMARAWATI, A.D. (2007) Pembuatan Pati Garut Butirat Dan Aplikasinya Dalam pembuatan Edible Film. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

KUSUMAWATI (2013) Edible Film dari Pati Jagung yang Diinkorporasikan dengan Perasan Temu Hitam. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 1(1), pp. 90-100.

LINDSAY, R. (1985) Food chemistry. New York: Marcel Dekker, Inc.

MELIA, S. (1997) Pengaruh Penambahan Beeswax dan Methylcellulose dengan Plasticizer Gliserol terhadap Karakteristik Edible Film Bungkil Kacang Kedelai. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

PAGELLA, C., SPIGNO, G. and DE FAVERI, D.M. (2002) Characterization of starch based edible coatings. Trans I. Chem. E, 80, pp. 193-198.

PARK, H.J., BUNN, J.M., WELLER, C.L., VERGANO, P.J. and TESTIN, R.F. (1994) Water vapor permeability and mechanical properties of grain proteinbased films as affected by mixtures of polyethylene glycol and glycerin plasticizers. Trans. ASAE, 37, pp. 1281-1285.

PRASETYANINGRUM, A., ROKHATI, N., KINASIH, D.N. and WARDANI, F.D.N. (2010) Karakterisasi Bioactive Edible Film dari Komposit Alginat dan Lilin Lebah Sebagai Bahan Pengemas Makanan Biodegradable. Seminar Rekayasa Kimia dan Proses, 02, pp. 1411-4216.

ROKHANIAH (2003) Isolasi dan Karakterisasi Pati Biji Nangka (Artocorpus heterophyllus Lamk) untuk Pembuatan Biodegradable Film. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

SISWANTI (2008) Karakterisasi Edible Film Komposit dari Glukomanan Umbi Iles Iles (Amorphopallus muelleri Blume) dan Maizena. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

SKURTYS, et al. (2011) Food Hydrocoloid Edible Films and Coatings. Edited by Department of food Science and Technology. Chile: Universidad de Santiago de Chile.

SUPENI, G., AGUSTINA, A.C. and FITRINA, A.

(2015) Karakteristik sifat fisik dan mekanik penambahan kitosan pada edible film karagenan dan tapioca termodifikasi. ejournal.kemenperin. go.id.

SURYANINGRUM, Th.D. and BASMAL, J.N. (2005) Studi pembuatan edibel film dari karagenan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2(4), pp. 1-13.

UTOMO, B.S.B., FEBRIANI, R.A., PURWA-NINGSIH, S. and NURHAYATI, T. (2009) Pengaruh konsentrasi larutan asap cair terhadap mutu belut asap yang dihasilkan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi, 4(1), pp. 49-58.

Downloads

Published

2018-04-30

Issue

Section

Articles