Kerapatan dan keanekaragaman mangrove di desa mokupa kec. Tombariri kab. Minahasa provinsi sulawesi utara

Authors

  • Lady Intan Chasanah Program Studi Biologi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado
  • Deidy Y Katili Program Studi Biologi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado
  • Farha Dapas Program Studi Biologi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado

DOI:

https://doi.org/10.35799/jbcw.v3i1.42863

Keywords:

Mangrove, Keanekaragaman, kerapatan

Abstract

Hutan mangrove adalah suatu ekostem di wilayah pesisir yang penting dan produktif, serta sebagai ekosistem ekosistem darat dan laut yang memiliki peranan penting dalam rantai makanan dan keseimbangan siklus biologi di perairan. Telah dilakukan penelitian untuk kepadatan dan keanekaragaman tumbuhan Mangrove di Desa Mokupa, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Desa Mokupa di Tentukan menjadi 3 Stasiun, stasiun I berlokasi di Pantai MBH (Manado Beach Hotel), stasiun II berlokasi di Pantai Tasik Ria dan stasiun III berlokasi di Pantai Lotus Resort. Masing-masing stasiun dibuat 5 transek dan dalam setiap transek tersebut terdapat 4 plot, sehingga setiap stasiun terdapat 20 plot. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode penelitian transek berplot, melalui pembuatan transek yang diletakkan tegak lurus garis pantai dengan metode kuadrat. Selanjutnya garis transek sepanjang 100 meter akan dibahagi menjadi 5 ulangan dengan jarak 10 meter setiap ulangan dan setiap ulangan dibuat petak-petak yang disusun secara terus menerus dengan ukuran 10mx10m (untuk klasifikasi pohon). Pada petak ukuran klasifikasi pohon tersebut, kemudian dibuat petak dengan ukuran 5 mx 5 m yang digunakan untuk pengukuran klasifikasi pancang dan petak dengan ukuran 2 mx 2 m untuk klasifikasi semai atau anakan . Data vegetasi tersebut kemudian dianalisis. Analisis data menghitung kerapatan, frekuensi, Indek Nilai Penting dan Indeks Keanekaragaman. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka pada tiga stasiun pengamatan ditemukan tiga jenis tumbuhan mangrove yaitu Sonneratia alba, Rhizophora apiculata,

References

Anwar C dan H Gunawan. (2006). Peranan Ekologis dan Sosial Ekonomis Hutan Mangrove dalam Mendukung Pembangunan Wilayah Pesisir. Makalah Utama pada Ekspose Hasil-hasil Penelitian: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan.

Antonio de Jesus. (2012). Kondisi Ekosistim Mangrove Di Sub District Liquisa Timor-Leste Mangrove Ecosystems Condition In Liquisa Sub District Timor-Leste.

Bengen D G. (2001). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan – Institut Pertanian Bogor.

Bengen D G. (2004). Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut Serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan – Institut Pertanian Bogor.

Hidayatullah M, Saragih GS, Pujiono E, Ndolu B. (2015). Keragaman jenis dan potensi pemanfaatan mangrove di Cagar Alam Hutan Bakau Maubesi. Prosiding Gelar Teknologi Hasil Hutan Bakau Kayu Malaka. 52-63.

Hidayatullah M dan Pujiono Eko. (2014). Struktur dan komposisi jenis Hutan Mangrove di Golo Sepang.Kecamatan Boleng Kabupaten Manggarai Barat. Jurnal Peneliti pada balai Penelitian Kehutanan Kupang.

Martinuzzi S, W A Gould, A Lugo dan E Medina. (2009). Conversion and Recovery of Puerto Rican Mangroves: 200 Years of Change.Journal Forest Ecology and Management. 257, 75–84.

Pramudji. (2009). Pelayaran Kebangsaan Ilmuan Muda;Mangrove. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Santoso, U. (2005). Hutan Mangrove, Pemasalahan dan Solusinya. http://uripsantoso.wordpress.co./2008/04/03/hutan-mangrove-permasalahan-dan-solusinya/.

Pramudji. (2004). Mangrove di Pesisir Mahakam Kalimantan Timur. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Oseanografi. Jakarta.

Setyawan, A.D. (2002). Ekosistem Mangrove sebagai Kawasan Peralihan Ekosistem Perairan Tawar dan Perairan Laut. Enviro, 2 (1), 25-40.

Sunarni, Maturbongs MR, Arifin T, Rahmania R. (2019). Zonasi dan struktur komunitas mangrove di pesisir Kabupaten Merauke. Kelautan Nasional. 14 (3), 165-1178.

Downloads

Published

2023-04-28