Identifikasi Ektoparasit Obligat Pada Anoa (Bubalus spp.) Di Anoa Breeding Centre Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (BPSILHK) Manadol
DOI:
https://doi.org/10.35799/jbcw.v3i1.49737Keywords:
Anoa (Bubalus spp.), Ektoparasit, Obligat, AntiparasitAbstract
Anoa (Bubalus spp.) merupakan mamalia endemik Sulawesi serta salah satu satwa liar yang dilindungi sehingga penting untuk mengetahui aspek kesehatan dari anoa tersebut. Beberapa faktor dapat menyebabkan anoa terjangkit penyakit seperti faktor lingkungan. Contoh penyakit tersebut disebabkan oleh ektoparasit obligat. Salah satu pengendalian yang dilakukan yaitu dengan pemberian antiparasit (Ivermectin) dan antihistamin (Difenhidramin hidroklorida). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ektoparasit obligat sebelum dan sesudah pemberian antiparasit pada anoa di Anoa Breeding Centre Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Manado. Sampel diambil pada 6 ekor anoa dari total populasi 9 ekor anoa yaitu pada 1 anoa dataran tinggi (Bubalus quarlesi) betina, 2 anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) betina, serta 3 anoa dataran rendah jantan yang berumur 4-13 tahun. Pengambilan sampel menggunakan 2 metode yaitu penyisiran dengan menyisir seluruh permukaan tubuh dan scrapping kulit pada dermis. Berdasarkan hasil penelitian ektoparasit obligat yang ditemukan yaitu termasuk dalam golongan caplak dan tungau. Boophilus microplus termasuk dalam golongan caplak dan Psoroptes ovis dalam golongan tungau. Pemberian antiparasit dan antihistamin sebagai tindakan kesehatan pada anoa cukup efektif untuk mengatasi infestasi ektoparasit obligat pada anoa di Anoa Breeding Centre BPSILHK Manado.
References
Akmaluddin, A., & Zulfikar, Z. (2022). Identifikasi Ektoparasit Dan Endoparasit Pada Sapi Kemukiman Paya Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen: Identification of Ectoparasites and Endoparasites in Peudada District of Paya Cows Bireuen District. Jurnal Ilmiah Peternakan, 10(1), 1-10. https://doi.org/10.51179/jip.v10i1.1138
Aranzazu, G.C., M. Ana, P.M. Sahagu´n, J.D. Liebana, L.Z. Martinez, M.S. Vega, J. Juan and G. Vieitez. (2007). The Pharmacokinetics and Metabolism of Ivermectin in Domestic Animal Species. Department of Biomedical Sciences. Veterinary Faculty, University of Leon. Spain.
Arini, D. I. D. (2013). Anoa dan Habitatnya di Sulawesi Utara. Balai Penelitian Kehutanan Manado.
Bani, F. F. N., Almet, J., Winarso, A. (2021). Identifikasi Ektoparasit Pada Kerbau (Bubalus Bubalis) Di Pasar Hewan (Waipangali) Kabupaten Sumba Barat Daya. Jurnal Veteriner Nusantara, 5(05), 4-5. https://doi.org/10.35508/jvn.v5i1.5468
Campbell, W. C., Benz, G. W. (1984). Ivermectin: a review of efficacy and safety. J Vet Pharmacol Ther. 7(1), 1–16. https://doi.org/10.1111/j.1365-2885.1984.tb00872.x
Greaves, M. W., 2001. Antihistamines. Dalam: Wolverthon SE, penyunting. Comprehensive dermatologic drug therapy. Edisi ke-1. New York: W.B.Saunders Company,360-74.
Groves. (1969). Systematic of Anoa (Mammalia, Bovidae). Beaufortia, 17, 1-2.
Hadi, U. K., & Soviana, S. (2017). Ektoparasit Pengenalan, identifikasi, dan pengendaliannya. PT Penerbit IPB Press.
Hadi, U. K., Gunandini, D. J., Soviana, S., Supriyono. (2013). Ektoparasit: Atlas Entomologi Veteriner. Bogor: IPB Press.
Hadi, U. K., Gunandini, D. J., Soviana, S., Supriyono. (2013). Ektoparasit: Atlas Entomologi Veteriner. Bogor: IPB Press.
Hastutiek, P., Sasmita, R., Sunarso, A., & Yunus, M. (2014). Ilmu Penyakit Arthropoda Veteriner. Cetakan I. Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR, 35-49.
IUCN. (2011). Low Land Anoa (Bubalus depresicornis Smith) & Mountain anoa (Bubalus quarlesi Ouwens).
Kaur, D., Jaiswal, K., & Mishra, S. (2015). Studies on prevalence of ixodid ticks infesting cattle and their control by plant extracts. IOSR J Phar Biol, 10(6), 01-11.
Levine, N. D. (1994). Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press
Mustari, A. H. (2020). Ekologi, Perilaku dan Konservasi Anoa. Ed ke-1. IPB Press, Bogor. hal vi-286.
Rifaldi, A. A. (2017). Identifikasi Keragaman Jenis Ektoparasit Pada Anoa (Bubalus spp) Di Anoa Breeding Centre Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado [skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Robles, C., & Olaechea, F. (2001). Salud y enfermedades de las majadas. Ganadería ovina sustentable en la Patagonia Austral. Tecnología de manejo extensivo. INTA. Reg. Patagonia Sur, 223-242.
Sivajothi, S., Sudhakara Reddy, B., Rayulu, V. C., & Sreedevi, C. (2015). Notoedres cati in cats and its management. Journal of Parasitic Diseases, 39, 303-305.
Soulsby, E.J.L., (1982). Helmith, Arthrophod and Protozoa of Domesticated Animal. 7 th Ed. E.L.S.B. and Bailliere Tindall
Suwandi. (2001). Mengenal Berbagai Penyakit Parasitik pada Ternak. Bogor: Balai penelitian Ternak.
Zein, M. S., & Saim, A. (2001). Populasi, Pola Pertumbuhan dan Ektoparasit Rusa Timor (Cervus timores macassaricus Heude, 1896) di Padang Savana Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Propinsi Sulawesi Tenggara (LIPI7057).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Filmylita Solideo Lumowa, Hanny Pontororing, Hanry Lengkong
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Journal of Biotechnology and Conservation in Wallacea agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)