MODEL BANGKITAN PERGERAKAN DI KAWASAN KEPULAUAN DITINJAU DARI SOSIOEKONOMI MASYARAKAT (STUDI KASUS KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD)

Authors

  • Oktavia M. Suaib
  • Joice E. Waani
  • James A. Timboeleng

Abstract

Transportasi memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan nasional, baik transportasi darat, laut dan udara. Dengan adanya sistem transportasi yang baik diharapkan dapat menunjang berbagai aktivitas ekonomi masyarakat dalam pembangunan. Demikian dengan sarana transportasi laut di Kabupaten Kepulauan Talaud sangat perlu diperhatikan, guna memenuhi kebutuhan perjalanan menuju lokasi pekerjaan, pendidikan, kesehatan, rekreasi dan lain-lain. Bentuk kegiatan tersebut akan sangat menentukan pola pergerakan pada suatu sistem, apalagi dikaitkan dengan zona/wilayah. Mengingat bahwa Kabupaten Kepulauan Talaud adalah daerah kepulauan dan perbatasan, maka bentuk perhatian tersebut harus disesuaikan dengan kondisi wilayah itu sendiri. Terbatasnya fasilitas angkutan laut, sehingga bangkitan pergerakan di Kabupaten Kepulauan Talaud perlu diperhatikan.

Penelitian ini menggunakan persamaan model regresi linear berganda dengan variabel bebas. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 212 orang responden. Hipotesis yang digunakan ada 5 variabel bebas yaitu variabel bebas  X1 (Ketersediaan Kapal), variabel bebas  X2 (Tujuan Perjalanan), variabel bebas  X3 (Jumlah Perjalanan Anggota Keluarga tiap hari) , variabel bebas  X4 (Jumlah Anggota Keluarga yang Bersekolah) dan variabel bebas  X5 (Kepemilikan Kendaraan). Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi dan proses kalibrasi dengan menggunakan metode analisa regresi linear berganda yaitu analisis bivariate dan analisis multivariant.

Model Bangkitan Pergerakan terbaik adalah  Y = 0.038 + 0,933X1 +  0,005X2 + 0,017X3 + 0,024X4 + 0,004X5 dengan r = 0,953 dan R2 = 0,908. Dari hasil persamaan diatas ditemukan nilai korelasi sebesar 0,953 atau 95,3% yang artinya di mana Ketersediaan Kapal (X1), Tujuan Perjalanan (X2), Jumlah Perjalanan Anggota Keluarga Tiap hari (X3), Jumlah Anggota Keluarga yang Bersekolah (X4) dan Kepemilikan Kendaraan (X5) mempengaruhi pergerakan keluarga per-minggu sedangkan sisanya 4,7% dipengaruhi oleh faktor- faktor atau variabel lain diluar variabel bebas yang digunakan. Pola distribusi perjalanan yang diakibatkan oleh adanya pergerakan di wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan Talaud pada Matriks Asal Tujuan (MAT), dimana berdasarkan MAT diperoleh tujuan perjalanan responden dari masing-masing pelabuhan asal adalah yang terbesar adalah menuju ke pelabuhan Melonguane sebesar 45,7% kemudian kedua terbesar adalah menuju ke pelabuhan Miangas sebesar 13,6% dan ketiga besar menuju ke pelabuhan Karatung sebesar 12,7%. Hasil ini lebih jelas dapat dilihat pada peta garis keinginan pergerakan yang menunjukkan pola pergerakan.

Dengan presentase terbesar untuk jumlah perjalanan menuju ke pelabuhan Melonguane, maka perlu adanya penambahan pergerakan sistem transportasi laut di pelabuhan Melonguane. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau sebagai pendukung dalam perencanaan tata guna lahan dan transportasi laut diwilayah kabupaten kepulauan Talaud.

 

Kata Kunci: Transportasi, Kabupaten Kepulauan Talaud, Regresi Linear

 

Downloads

Published

2021-07-15