PENILAIAN KINERJA KONSULTAN PERENCANA BANGUNAN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (Studi pada Perencana Bangunan di Manado)

Authors

  • Mycle Wala
  • Bonny F. Sompie
  • Robert J. M. Mandagi

Abstract

Dalam kegiatan proyek konstruksi, perencanaan dipergunakan sebagai bahan acuan bagi pelaksana pekerjaan dan menjadi standar pelaksanaan proyek, meliputi: dokumen, spesifikasi teknik, jadwal dan anggaran. Perencanaan yang tidak tepat, investigasi lokasi proyek yang tidak sempurna, kurang memadainya kemampuan pengelolaan proyek dan kurang profesionalnya penyedia jasa, berkaitan erat terhadap hasil suatu proses proyek konstruksi (kinerja proyek).
Penelitian ini dibatasi pada lingkup kegiatan tahapan perencanaan konstruksi, dengan tujuan untuk menemukan pengaruh kualitas rencana pelaksanaan terhadap kinerja konsultan perencana konstruksi. Dalam penelitian ini metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dalam penilaian kinerja konsultan perencana dengan mengambil sampel pada 54 konsultan perencana yang ada di Manado, menggunakan sejumlah kriteria yang paling berpengaruh yang disesuaikan dengan Undang Undang No.18 Th. 1999 tentang Jasa Konstruksi (Pasal 1 ayat 4) dan Peraturan Presiden RI No.54 Th 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (Pasal 1 ayat 16 dan 17).
Pengambilan keputusan dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) ini dijabarkan dalam 4 level (hirarki) berorientasi pada sasaran pengambilan keputusan yaitu menilai prioritas kinerja konsultan perencana. Dari penentuan prioritas kinerja ini diperoleh hasil persentasi sebagai berikut: Kualitas Dokumen Perencanaan (48,15%), Waktu Perencanaan (22,22%), Biaya Perencanaan (11,11%) dan Kerangka Acuan Kerja (18,52%).
Kata kunci: kinerja, Konsultan Perencana, metode AHP

Downloads

Published

2013-07-15