ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK BENDUNGAN LOLAK KAB. BOLAANG MONGONDOW, SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) DAN METODE DOMINO

Penulis

  • Stevano Krista Kambey Balai Wilayah Sungai Sulawesi I
  • Grace Y. Malingkas Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Lucia I. R. Lefrandt Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak

Pemerintah melalui Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 65 bendungan. Total tersebut terdiri dari pembangunan 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan baru. Salah satu bendungan baru yang sedang dibangun adalah Bendungan Lolak yang terletak di terletak di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong–Propinsi Sulut. Proyek tersebut merupakan icon terbaru Kab. Bolaang Mongondow yang sangat berisiko dalam hal kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko–risiko yang paling dominan, dan mengetahui faktor–faktor dari risiko–risiko yang paling dominan tersebut.

Dalam penelitian ini digunakan 2 metode yaitu metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan metode domino. Metode FMEA untuk mengetahui  risiko yang paling dominan dan metode domino untuk mengetahui dan menganalisa penyebab risiko tersebut. 3 hasil RPN tertinggi failure mode bendungan Lolak adalah : 1. Tertimpa stock material, 2. Kecelakaan alat berat karena sling dari bore pile yang rusak, 3. Tertimpa benda berat, kena benda tajam, dan terkena percikan. 3 hasil Maximum RPN kemudian dianalisis dalam metode domino.

Tertimpa stock material, lack of control-nya adalah terbatasnya pengawasan di lapangan, basic couse-nya kurangnya pengetahuan dan peralatan/perlengkapan tidak memadai, immediate couse-nya penempatan alat yang tidak benar, yang menimbulkan kerugian pekerja mengalami luka ringan/berat dan kehilangan waktu produksi. Kecelakaan alat berat karena sling bore pile yang rusak, Lack of control-nya adalah terbatasnya pengawasan dari pelaksana dan kurangnya pelatihan K3, basic couse-nya adalah pemakaian serta keausan dari alat bore pile sehingga menimbulkan Loss pekerja mengalami luka berat/ringan. Tertimpa benda berat, benda tajam, kena percikan basic couse-nya adalah kurang pengetahuan dan kurang terampil, menyebabkan kehilangan waktu produksi sehinnga menimbulkan produktivitas bekerja berkurang.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 pekerjaan yang memiliki potensi risiko tertinggi yaitu Pekerjaan Bangunan Pengelak, Pekerjaan Konduit Pengelak, Pekerjaan Bendungan Utama (Main dam).

 

Kata kunci: Manajemen Risiko, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA),  DOMINO, Bendungan Lolak, K3 (Kesehatan dan keselamatan kerja )

Diterbitkan

2023-02-26