ANALISA PERBANDINGAN DESAIN LAPIS TAMBAH PERKERASAN LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE Pd T-05-2005-B DAN METODE BINA MARGA 2017 (STUDI KASUS : Ruas Jalan Nasional Batas Kota Manado – Wori Nomor Ruas : 5001700)

Penulis

  • Prayer Joshua Porong Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Theo K. Sendow Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Steve Ch. N. Palenewen Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak

Ruas Jalan Nasional Batas Kota Manado – Wori merupakan salah satu ruas jalan yang sering digunakan masyarakat sekitar sebagai penunjang kegiatan perekonomian, pariwisata, politik, pendidikan, dan lain sebagainya. Banyaknya aktivitas kendaraan bermotor di ruas jalan ini membuat ruas jalan ini mulai menunjukkan tanda-tanda turunnya kualitas jalan yang terlihat dari beberapa kerusakan pada permukaan jalan. Salah satu tindakan penanganan yang bisa dilakukan yaitu pelapisan ulang (Overlay) untuk menambah kekuatan jalan dan menghindari kerusakan lainnya.

Dalam penelitian ini digunakan dua metode untuk mengetahui tebal lapis tambah yaitu metode Pd T-05-2005-B dan metode Bina Marga 2017 yang nantinya akan dibandingkan mulai dari parameter desain, prosedur perhitungan, dan juga hasil analisa dari kedua metode. Metode Pd T-05-2005-B dan Bina Marga 2017 menggunakan data lendutan dan beban lalu lintas sebagai variabel penentu tebal lapis tambah. Dan dalam penelitian ini digunakan data sekunder berupa data lendutan alat Falling Weight Deflectometer (FWD) dan data lalu lintas harian rata-rata yang diperoleh dari BPJN Sulawesi Utara.

Hasil penelitian berdasarkan masing-masing metode memiliki beberapa perbedaan dikarenakan adanya perbedaan tahapan perhitungan, pada metode Pd T-05-2005-B bersifat analitis sedangkan Bina Marga 2017 menggunakan grafik untuk menentukan tebal lapis tambah berdasarkan nilai CESA. Untuk metode Pd T-05-2005-B menghasilkan tebal lapis tambah sebesar 8 cm dengan beban lalu lintas sebesar 3.707.799, dan untuk metode Bina Marga 2017 menghasilkan tebal lapis tambah sebesar 10 cm dengan nilai CESA 3.039.824. Tapi untuk metode Bina Marga 2017 jika ditinjau berdasarkan lendutan maksimum, ruas jalan yang ditinjau belum membutuhkan penanganan pelapisan tambahan.

Kata kunci: Pd T-05-2005-B, Bina Marga 2017, Lapis tambah, Overlay, Falling Weight Deflectometer.

Diterbitkan

2022-11-15