Analisis Keuntungan Usaha Pengolahan Gula Semut Di Desa Wanga Kecamatan Motoling Timur Kabupaten Minahasa Selatan

Authors

  • Silvia Assa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado
  • Audrey Julia Maria Maweikere Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado
  • Agnes Estephina Loho Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado

Keywords:

keuntungan, usaha pengolahan, gula semut

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungan pengolahan gula semut di Desa Wanga, Kecamatan Motoling Timur Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pengolah gula semut dengan menggunakan daftar pertanyaan seperti kuisioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan berupa literatur, sumber tertulis atau dokumen yang memiliki relevansi dengan topik penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan usaha pengolahan gula semut di Desa Wanga Kecamatan Motoling Timur Kabupaten Minahasa selatan, dengan 367,5 kg gula semut dalam satu bulan, dan biaya total dalam satu bulan sebesar Rp9.521.471, dan biaya penerimaan yang diterima pelaku usaha dalam satu bulan sebesar Rp16.500.000. Maka keuntungan yang diterima pelaku usaha sebesar Rp6.978.529 dalam satu bulan.

References

Hidayat, R. 2013. Analisis Komoditas Unggulan Sub Sektor Perkebunan Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Social Economic of Agriculture, 2(1): 54-66.

Pontoh, J., Gunawan, I., & Fatimah, F. 2011. Analisa Kandungan Protein Dalam Nira Aren. Jurnal Chemistry Progress 4(2): 75-79.

Suhartati & Fathorrozi. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba Empat: Jakarta.

Downloads

Published

2024-11-29

How to Cite

Assa, S., Maweikere, A. J. M., & Loho, A. E. (2024). Analisis Keuntungan Usaha Pengolahan Gula Semut Di Desa Wanga Kecamatan Motoling Timur Kabupaten Minahasa Selatan. AGRI-SOSIOEKONOMI, 20(3), 907 –. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jisep/article/view/59417