STRUKTUR DAN KONSTRUKSI RUMAH PANGGUNG MASYARAKAT KAMPUNG JAWA TONDANO (JATON) DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP BANGUNAN TAHAN GEMPA
DOI:
https://doi.org/10.35793/matrasain.v15i1.21183Keywords:
Rumah Panggung, Masyarakat Jaton, Model Struktur, Bangunan Tahan GempaAbstract
Maraknya kejadian gempa bumi yang terjadi di Indonesia, dikarenakan wilayah Indonesia terletak di antara empat lempeng tektonik, yakni lempeng Eurasia, Australia, Filipina, dan Carolina, lempeng tektonik muda yang aktif bergerak sepanjang tahun. Sehingga Indonesia sudah sangat akrab dengan gempa berskala di atas 5 skala Richter. Berkaca dari rentetan peristiwa gempa dan dampak kerusakan yang timbul serta kondisi geografis yang selamanya tetap sebagai wilayah yang rawan gempa, telah mendorong para peneliti dan pakar keteknikan dan rekayasa konstruksi, untuk mencari formula konstruksi yang tahan terhadap dampak gempa. Dari hasil penelitian dan percobaan yang dilakukan, para pakar dan akademisi di bidang teknik konstruksi menemukan berbagai contoh bangunan yang sudah dari zaman dahulu digunakan oleh masyarakat Indonesia, contohnya rumah adat panggung Minahasa ternyata merupakan satu jenis rumah yang tahan terhadap gempa. Puluhan bahkan ratusan tahun lalu, warga Minahasa telah menggunakan rumah panggung sebagai tempat tinggal, dan dari sekian peristiwa gempa bumi, tidak ada yang ambruk.
Lokasi kajian penelitian meliputi rumah panggung masyarakat kampong Jawa Tondano (Jaton), Metode yang digunakan adalah kualitatif rasionalistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi model sistem struktur dan mengungkap fakta keberlakuan sebuah teori bangunan rumah sederhana tahan gempa pada rumah panggung masyarakat Jaton. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa model struktur dan konstruksi rumah panggung masyarakat Jaton menerapkan prinsip-prinsip bangunan tahan gempa, yang ditinjau dari bentuk denah, struktur rangka dan struktur atap.