LANDASAN PEMAHAMAN â€GREEN ARCHITECTURE†UNTUK PENDIDIKAN ARSITEKTUR
DOI:
https://doi.org/10.35793/matrasain.v8i1.313Keywords:
arsitektur hijauAbstract
Abstrak
Pada dasarnya, perkuliahan Arsitektur Lingkungan mensinergikan materi sub arsitektur dan lintas disiplin untuk mendukung tercapainya rancangan yang optimal dan bernuansa berkelanjutan dengan meminimalisir : pencemaran, perusakan, dan pemborosan sumberdaya.
Selama ini kurikulum pendidikan arsitektur masih menempatkan konteks perkuliahan arsitektur lingkungan dalam porsi yang tidak signifikan dalam sudut pandang jumlah SKS maupun isi materi. Sementara itu, dalam kondisi sekarang (dan masa depan) kebutuhan akan pemahaman arsitektur ramah lingkungan, sudah semakin kompleks dan membutuhkan perhatian yang sangat memadai, khususnya pada calon arsitek. Berbagai permasalahan lingkungan hidup dunia seperti “global warmingâ€, urban heat island, air bersih, persampahan, maupun pencemaran domestik lainnya, membutuhkan pemecahan dengan peran penting para arsitek.
Tulisan ini memaparkan usulan komposisi mata kuliah terkait arsitektur lingkungan terhadap mata kuliah lainnya. Komposisi tersebut dihasilkan melalui kajian dengan dua pendekatan. Pendekatan pertama berupa uji struktur kurikulum pada kasus di Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi. Pendekatan kedua melalui penyebaran kuesioner yang dievaluasi secara statistik. Kuesioner ditujukan kepada mahasiswa, user, profesional arsitek yang berdomisili di Sulawesi Utara.
Ternyata dalam hasil uji kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar user, mahasiswa maupun para praktisi belum memahami dengan baik mengenai arsitektur hijau yang sebenarnya akan menjadi tuntutan arsitektur masa depan.
Kata kunci : silabus, kompetensi, arsitektur hijau