Pengembangan Destinasi Wisata di Kecamatan Kesu’, Toraja Utara

Authors

  • Elfri Jesica Anel Papalangi Sam Ratulangi University
  • Rieneke Sela Sam Ratulangi University
  • Verry Lahamendu Sam Ratulangi University

DOI:

https://doi.org/10.35793/matrasain.v22i1.63662

Keywords:

Pariwisata, Wisata Budaya, Kesu’, Toraja

Abstract

Setiap daerah memiliki potensi dan kekayaan lokal yang dapat dioptimalkan untuk mendukung pembangunan, khususnya dalam sektor pariwisata. Salah satu wilayah yang memiliki potensi besar adalah Kecamatan Kesu’ di Toraja Utara, yang dikenal melalui dua destinasi wisata ikoniknya, yakni Ke’te’ Kesu’ dan Londa. Meskipun demikian, kurangnya keterlibatan masyarakat karena tidak konsisten untuk program jangka panjang, sdm masyarakat masih perlu diberdayakan sebab besarnya tuntutan dalam industri pariwisata, serta kurang optimalnya sarana prasarana pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan destinasi wisata budaya di Kecamatan Kesu’ agar tetap eksis dan berkelanjutan, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan pembangunan daerah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan destinasi wisata. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa strategi pengembangan yang efektif harus mencakup pelestarian identitas budaya lokal sebagai daya tarik utama, pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung wisata, serta sinergi yang erat antara pemerintah daerah, pelaku wisata, dan masyarakat lokal. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya pendekatan kolaboratif dan perencanaan jangka panjang yang berbasis potensi lokal dalam setiap kebijakan pengembangan pariwisata budaya. Dengan demikian, Kecamatan Kesu’ berpotensi menjadi model pengembangan wisata budaya yang berhasil di tingkat daerah maupun nasional.

 

Each region has local potential and wealth that can be optimized to support development, especially in the tourism sector. One area that has great potential is Kesu' District in North Toraja, which is known for its two iconic tourist destinations, namely Ke'te' Kesu' and Londa. However, there is a lack of community involvement due to inconsistency in long-term programs, community human resources still need to be empowered due to the large demands in the tourism industry, as well as the suboptimal supporting infrastructure. This study aims to determine the strategy for developing cultural tourism destinations in Kesu' District so that they remain existing and sustainable, while also contributing to local economic growth and regional development. The approach used in this study is descriptive qualitative, with SWOT analysis techniques to identify the strengths, weaknesses, opportunities, and challenges faced in developing tourist destinations. Based on the results of the analysis, it was found that an effective development strategy must include preserving local cultural identity as the main attraction, developing infrastructure and supporting tourism facilities, and close synergy between local governments, tourism actors, and local communities. This study recommends the importance of a collaborative approach and long-term planning based on local potential in every cultural tourism development policy. Thus, Kesu' District has the potential to become a successful model for cultural tourism development at the regional and national levels.

References

Ardiwidjaja (2013) Pariwisata Budaya Sebagai Salah Satu Alat Pelestari Kesenian Tradisional.

Budiningtyas, Sirod. (2021) Peluang dan Tantangan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Cagar Budaya Keraton Kesunanan Surakarta. (Jurnal Pariwisata dan Budaya).

Buckley, R. (2012). Sustainable Tourism: Research and Reality. Annals of Tourism Research, 39(2), 528-546.

Fathoni. (2017). Arahan Pengembangan Pariwisata Heritage Terpadu di Kota Madiun. (Institut Teknologi Sepuluh Nopember).

Gössling, S., & Peeters, P. (2007). Are Flight Emissions in Tourism Really Reducing? Journal of Sustainable Tourism, 15(2), 199-210.

M. Iqbal. (2021). Community-Based Ecotourism A Case Study Nglanggeran. Journal of Tourism and Cultural Change, 16(3), 267.

Noroozi, Hossein. (2020). Defenition of Tourism and Sustainable Tourism. Journal of Tourism and Development. University of Milano-Bicocca. Halaman website:

Panggula.(2022). Strategi Pengembangan Objek Wisata di Kabupaten Tana Toraja. Universitas Hasanuddin.

Rangkuti, F. (2006), Analisis SWOT : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama ; Jakarta.

Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Toraja Utara Tahun 2015-2030

Rencana Tata Ruang Wilayah Toraja Utara No.3 Tahun 2012-2032

Wiwin, I. W. (2017). Wisata Minat Khusus Sebagai Alternatif Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Bangli. Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya Fakultas Dharman Duta.

Yoeti (2018). Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi

Downloads

Published

2025-06-07

How to Cite

Papalangi , E. J. A., Sela , R., & Lahamendu, V. (2025). Pengembangan Destinasi Wisata di Kecamatan Kesu’, Toraja Utara. MEDIA MATRASAIN, 22(1), 16–27. https://doi.org/10.35793/matrasain.v22i1.63662

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.