TATALAKSANA GERIATRI DENGAN DIABETES MELITUS
Abstract
Suatu negara disebut memiliki struktur “penduduk tua†apabila proporsi penduduk lanjut usia (lansia) yaitu usia lebih atau sama dengan 60 tahun sudah mencapai 10% atau lebih. Indonesia termasuk negara yang akan masuk ke dalam negara berstruktur penduduk tua, karena terjadi peningkatan jumlah lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%). Peningkatan ini terjadi seiring dengan angka harapan hidup yang terus meningkat dari 69,8 tahun (2010) dan diproyeksikan menjadi 72,4 tahun pada tahun 2035. Kebutuhan lansia perlu diperhatikan agar mereka dapat tetap sehat, mandiri, aktif, dan produktif sehingga penguatan peran keluarga diperlukan dalam perawatan lansia.1 Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal. Apabila dibiarkan tak terkendali, penyakit ini akan menimbulkan penyakit-penyakit yang dapat berakibat fatal, termasuk penyakit jantung, ginjal, kebutaan, dan amputasi.2 Diabetes ditemukan di setiap populasi di dunia dan di semua wilayah.3 Organisasi International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20- 79 tahun di dunia menderita DM pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama.1 Tanpa adanya intervensi untuk menghentikan peningkatan DM, setidaknya akan ada 629 juta orang yang hidup dengan diabetes pada tahun 2045.4 Di Indonesia, jumlah Geriatri dengan DM cenderung terus meningkat. Oleh karena sifat penyakit yang menahun, maka disetiap fasilitas kesehatan penderita lama masih terus berdatangan.5 Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi DM diperkirakan meningkat seiring penambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang pada umur 65- 79 tahun. Angka diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045. Prevalensi DM pada perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.1 Prevalensi DM pada pasien lansia berusia 65 tahun sekitar 22-33%.References
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018. Jakarta; 2019.
Hawkins M, Rossetti L. Insulin Resistance and Its Role in The Pathogensis of Type 2 Diabetes. In: Kahn CR, King GL, Moses AC, Weir GC, Jacobson AM, Smith RJ, editors. Joslin's Diabetes Melitus. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2015. p. 425-448.
Global report on diabetes. Geneva: World Health Organization; 2016.
IDF Diabetes Atlas. 8th Edition. Brussels: International Diabetes Federation, 2017.
Santoso M. Pengenalan Penyakit DM Melitus dan Penanganannya Dewasa Ini. www.pbpapdi.org/papdi.php?pb=detil_berita&kd_berita=87. Published 2014.
Dwipayanti A, Nariata, Suka Aryana. Diabetes Melitus control among elderly patients at geriatric polyclinic of Karangasem District Hospital, Bali, Indonesia: A preliminary study. Bali Medical Journal (Bali Med J) 2020; 9(1): 279-285 P- ISSN.2089-1180, E-ISSN.2302-2914
Sapkota S, Beagle Hole R, Keller I. Man Aging and Health. Genewa:World Health Organization; 2001.available from:https://https.who.imt/iris/ bitstream/ handle/10665/66941/WHO_NMH
ADA. Medical Management of Non-Insulin Dependent (Type II) Diabetes (Clinical Education Series). 3rd ed: American Diabetes Association; 2014.
Powers AC. Diabetes Melitus. In: Jameson JL, editor. Harrison's Endocrinology. 2nd ed. Toronto: McGraw-Hill companies Inc; 2010.
Chentli f, Azzooug S, Mahgoun S. Diabetes Melitus in elderly. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism. 2015 Nov-Dec; 19(6): 744-52.
Thompson W. ACSM’s Guidline for Exercise Testing and Prescription. 8th ed. Lippincott; 2009.
Lee P, Halter J. Diabetes Melitus. Hazzard’s Geriatric Medicine and Gerontology. 7th ed. United States: Mc Graw Hill Education; 2017.
Soegondo S. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetus Melitus Terkini. In: Soegondo S, Soewondo P, Subekti I, editors. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu: sebagai panduan penatalaksanaan diabetes Melitus bagi dokter maupun educator. Jakarta: Balai penerbit FK UI; 2014.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata laksana Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa. 2020.
Soegondo S, Subekti I. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia: PB Perkeni; 2012.
Muchid A, Umar F, Ginting MN, Basri C, Wahyuni R, Helmi R, et al. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Melitus. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depertemen Kesehatan RI; 2015.
Yunir E, Soebardi S. Terapi Non Farmakologi Pada Diabetes Melitus. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwii I, K MS, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 4 ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. p. 1886-1889.
Huang E, Laiteerapong N, Liu J, et al. Rates of Complications and Mortality in Older Diabetes Patients: The Diabetes and Aging Study. JAMA Intern Med. 2014;174(22):251-58.
Alzamil M, Minenkoi Kulikova N, et al. Clinical experience of High Frequency and Low Frequency TENS in treatment of Diabetic Neuropatic Pain in Rusia. Healthcare. 2022.
Badenhop DT. Precribing Exercise for Patients with Diabetes. In: Judith G. Regensteiner P, jane E.B. Reusch M, Kerry J. Stewart E, Aristidis Veves M, DSC, editors. Diabetes and Exercise. New York: Humana Press; 2009. p. 187- 208.
Hidayat RW, Tumbelaka G, Rotikan T, Triangto M, Sutarina N, Zein I. Latihan Fisik Pada Diabetes Melitus Tipe 2. Exercise Is Medicine Course: Exercise Prescription For General Physicians. Jakarta. 2014. p. 33-40.
Ilyas EI. Olahraga bagi diabetisi. In: Soegondo S, Soewondo P, Subekti I, editors. Penatalaksanaan Diabetes Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2017. p. 7-14.
Ahmed S, Barwick A, Butterworth P, et al. Footwear and insole design features thar reduce neuropathic plantar forefoot ulcer risk in people with diabetes: a systemic literature review. Journal of Foot and Ankle Research. 2020.