Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Balita di Wilayah Pesisir Kota Bitung

Authors

  • Yulianty Sanggelorang Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
  • Adisti A. Rumayar Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado, Indonesia
  • Dina Mariana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Indonesia

Abstract

Inadecuate nutrition intake in the early period of life (starting from conception to the age of 24 months), infectious diseases and various other indirect causes can cause malnutrition in children, one of which is stunting. Loss of opportunity to grow at the age of 0-3 years, especially in terms of height will cause height at a later age to be irreversible. This study aims to analyze factors related to stunting in children aged 36-59 months in the coastal area of ​​Bitung City. This type of research is analytic observational, with a cross-sectional study design. The research subjects were children aged 36-59 months who met the inclusion and exclusion criteria, totaling 80 children. The test results showed that low birth weight (POR 6.8, CI 0.393 - 117.579), history of colostrum administration (POR 2.333, CI 0.407 - 13,375), and maternal education (POR 2.743, CI 0.753 - 0.993) were factors associated with stunting in the child. So, in the group of children born with LBW, who were not given colostrum, the mother's education was low, the risk of stunting was higher than in the group of children born with normal birth weight, given colostrum, and the group of children whose mother's education was categorized as high.

Keyword: Stunting; Under-Five Child; Children; Coastal; Area

 

ABSTRAK

Asupan zat gizi yang tidak terpenuhi pada periode awal kehidupan (mulai dari konsepsi sampai usia 24 bulan) dan penyakit infeksi serta berbagai penyebab tidak langsung lainnya dapat menyebabkan kekurangan gizi pada anak, salah satunya adalah stunting. Kehilangan kesempatan bertumbuh pada usia 0-3 tahun terutama dalam hal tinggi badan akan menyebabkan tinggi badan pada usia selanjutnya tidak dapat dipulihkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan stunting pada anak usia 36-59 bulan di daerah pesisir Kota Bitung. Jenis penelitian adalah observasional analitik, dengan desain cross sectional study. Subjek penelitian yaitu anak usia 36-59 bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 80 anak. Hasil uji menunjukan bahwa berat badan lahir rendah (POR 6.8, CI 0.393 - 117.579), riwayat pemberian kolostrum (POR 2.333, CI 0.407 - 13.375), dan pendidikan ibu (POR 2.743, CI 0.753 - 0.993) menjadi faktor yang berhubungan dengan stunting pada anak. Sehingga pada kelompok anak yang lahir BBLR, tidak diberikan kolostrum, pendidikan ibu rendah risiko mengalami stunting lebih tinggi dibandingkan pada kelompok anak yang lahir dengan berat badan lahir normal, diberikan kolostrum, dan kelompok anak yang pendidikan ibunya dikategorikan tinggi.

Kata Kunci : Stunting; Balita; Anak; Wilayah; Pesisir

References

Adair, L.S., Fall, C.H.D., Osmond, C., Stein, A.D., Martorell, R., Ramirez-Zea, M., Sachdev, H.S., Dahly, D.L., Bas, I., Norris, S.A., Micklesfield, L., Hallal, P., Victora, C.G., 2013. Associations of linear growth and relative weight gain during early life with adult health and human capital in countries of low and middle income: Findings from five birth cohort studies. Lancet 382, 525–534. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(13)60103-8

Adriani, M., Wirjatmadi, B., 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan, I. ed. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Badham, J., Sweet, L., 2010. Stunting: an overview. Sight Life 3, 40–47.

Balitbangkes, 2021. Survei Status Gizi Indonesia. Jakarta.

Balitbangkes, 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.

Bappenas, 2012. Kerangka Kebijakan Kerangka Kebijakan Gerakan Sadar Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Jakarta.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2009. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Rajawali Pers, Jakarta.

Dewey, K.G., Begum, K., 2010. Why stunting matters. A&T Tech. Br.

Gibney, M.J., Margetts, B.M., Kearney, J.M., Lenore, A., 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. EGC, Jakarta.

Hammoudeh, W., Halileh, S., Hogan, D., 2013. Determinants of stunting in children younger than 5 years between 2006 and 2010 in the occupied Palestinian territory : a cross-sectional study. Lancet 382, S16. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(13)62588-X

IFPRI, 2015. Global Nutrition Report: Action and Accountability to Advance Nutrition & Sustainable Development. Washington DC. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2499/9780896298835

Masrin, 2014. Hubungan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Usia 6-23 Bulan Di Kabupaten Bantul D.I Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Picauly, I., Toy, S.M., 2013. Analisis Determinan Dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah Di Kupang Dan Sumba Timur , Ntt. Gizi dan Pangan 8, 55–62.

Soetjiningsih, Ranuh, I., 2013. Tumbuh Kembang Anak, II. ed. EGC, Jakarta.

UNICEF, 1990. Strategy for Improved Nutrition of Children and Women in Developing Countries, UNICEF Policy Review. New York.

Urke, H.B., Bull, T., Mittelmark, M.B., 2011. Socioeconomic status and chronic child malnutrition: Wealth and maternal education matter more in the Peruvian Andes than nationally. Nutr. Res. 31, 741–747. https://doi.org/10.1016/j.nutres.2011.09.007

Walker, S.P., Chang, S.M., Wright, A., Osmond, C., Grantham-mcgregor, S.M., 2015. Early Childhood Stunting Is Associated with Lower Developmental Levels in the Subsequent Generation of Children. J. Community Int. Nutr. 145, 823–828. https://doi.org/10.3945/jn.114.200261.childhood

Wargiana, R., Susumaningrum, L.A., Rahmawati, I., 2013. Hubungan Pemberian MP-ASI Dini dengan Status Gizi Bayi Umur 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember ( The Correlation between Giving Early Complementary Breastfeeding and Level Baby Nutrition 0-6 Month in Work Area of Rowotengah C. J. Pustaka Kesehat. 1.

WHO, 1995. Physical status: the use and interpretation of anthropometry, World Health Organization technical report series. Geneva. https://doi.org/854

Downloads

Published

2022-12-05