ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM PENUMPANG KOTA MANADO (Studi Kasus : Paal Dua –Politeknik)

Authors

  • Natal Pangondian Siagian Junior
  • Audie L. E. Rumajar
  • Theo K. Sendow

Abstract

Keterbatasan pelayanan angkutan umum serta panjangnya jarak menuju pusat kota menyebabkan masyarakat berusaha untuk memfasilitasi pergerakannya sendiri dengan kendaraan pribadi. Akibatnya terjadi over supply pada sebagian besar rute trayek di kota Manado. Jika hal ini tidak diantisipasi maka penyediaan angkutan umum hanya akan memberikan kerugian bagi pengguna jasa maupun operator. Penelitian ini mengambil salah satu rute trayek di Manado yaitu trayek Paal Dua – Politeknik.

Kebutuhan jumlah armada optimal dapat dihitung dengan meninjau besarnya load factor dan biaya operasional kendaraan, dimana load factor merupakan nisbah antara permintaan (demand) yang ada dengan pemasokan (supply) yang tersedia. Adapun pengertian dari biaya operasional kendaraan total biaya yang dikeluarkan oleh pemakai jalan dengan menggunakan moda tertentu dari zona asal ke zona tujuan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah armada optimal berdasarkan pendapatan operator sesuai tarif yang berlaku dilapangan terhadap jumlah pengguna jasa eksisting yang ada dengan menghitung biaya operasional kendaraan (BOK) dan load factor menggunakan metode DLLAJ. Komponen biaya yang akan dihitung untuk mengetahui besarnya biaya operasional kendaraan dalam metode DLLAJ adalah biaya langsung dan biaya tidak langsung. Untuk mengetahui jumlah armada optimal dapat dihitung dengan meninjau besarnya load faktor pada kondisi break event dan load factor eksisting serta besarnya jumlah populasi armada saat ini.

Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah penumpang/hari adalah 141 penumpang dengan load factor sebesar 0.538 %. Pendapatan rata-rata yang diperoleh oleh operator per tahun adalah Rp.191.724.000 sedangkan besarnya biaya operasional kendaraan (BOK) per tahun adalah Rp.195.860.314 - Rp.232.550.076. Dengan demikian dapat dilihat bahwa jumlah armada eksisting (66 armada) belum memenuhi kondisi keseimbangan usaha bagi operator kendaraan. Kebutuhan jumlah armada pada trayek Paal Dua – Politeknik berdasarkan tarif menurut SK Walikota Manado adalah 58 kendaraan. Kebutuhan jumlah armada pada trayek Paal dua – Politeknik berdasarkan tarif yang berlaku dilapangan adalah 60 kendaraan..

Kata Kunci : Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Load Faktor, Armada optimal

Downloads

Published

2016-06-15