RESPON SPEKTRA PADA FLY OVER INTERCHANGE MANADO BYPASS

Authors

  • Maria Astried Kalesaran
  • Fabian J. Manoppo
  • Lanny D. K. Manaroinsong

Abstract

Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng bumi, yaitu lempeng Indo-Cina, Indo-Australia dan lempeng Filipina. Daerah rawan gempa di Indonesia salah satunya adalah provinsi Sulawesi Utara. Oleh karena itu infrastruktur yang ada di provinsi Sulawesi Utara diharapkan dapat memikul beban gempa. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan analisa resiko gempa dengan memprediksikan percepatan maksimum batuan dasar dengan probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun atau periode ulang 2500 tahun untuk pekerjaan Fly Over Interchange Manado Bypass.

Penelitian ini menggunakan software Zmap ver.6. dan Matlab sebagai interfacenya untuk pengolahan data gempa, serta metode Probability Seismic Hazard Analysis dengan bantuan software EZ-FRISK 7.52 untuk menganalisis probabilitas resiko gempa. Parameter a dan b-value didapat dengan menggunakan hukum perulangan Gutenberg-Richter dan metode maximum Likelihood, penggunaan fungsi atenuasi dan logic tree mengacu pada Tim Revisi Peta gempa Indonesia 2010.

Dari analisis probabilitas resiko gempa untuk Fly Over Interchange Manado Bypass diperoleh nilai percepatan maksimum di batuan dasar untuk periode ulang 475, 975 dan 2475 tahun yakni: 1,427 g; 1,659 g, dan 2,011 g. Hasil analisis respon spektra dengan degregasi pada T=1,0 detik berada pada jarak 152,90 km dengan Magnitudo 7,94  dan hazard  0,4832g. Hasil analisis respon spektra Fly Over Interchange Manado Bypass untuk percepatan gempa  pada permukaan untuk tanah sedang dengan deagragasi = 0,4 g.

Kata Kunci : Gempa Bumi, PSHA, Percepatan Pergerakan Tanah Maksimum, ZMAP, EZ-FRISK 7.52

Downloads

Published

2017-12-09